“Ganti Baju ya, Sayang…”

Minggu, 18 Desember 2011 04:32 WIB | 12.152 kali
“Ganti Baju ya, Sayang…” "Setiap kali ganti baju, anak saya rewelnya minta ampun!" keluh Ny. Rita. "Ia tak pernah mau memakai baju dan celana yang saya pilihkan. Padahal, menurut saya, baju dan celana itu yang paling serasi ia pakai. Kenapa, ya?"

Memang, sih, keinginan Ny. Rita itu wajar sekali. Namun serasi menurut kita, belum tentu menurut si kecil, kan? Nah, agar tak terjadi lagi "pemberontakan" si kecil, sekaligus agar kekesalan orang tua berkurang, tips di bawah ini mungkin dapat memban­tu.

1. Biarkan Anak Memilih

Tawarkan padanya satu pilihan di antara dua atau tiga pilihan yang kita anggap serasi dipakai anak. Jika ia memilih pakaian lain yang bukan pilihan kita, cobalah kompromi. Jika si anak tetap meminta pakaian yang dia inginkan, turuti saja. Jangan kita memaksanya untuk menuruti selera kita.

Ketika membeli pakaian, biarkan si kecil memilih yang ia sukai. Meskipun tidak menjamin kelak ia akan dengan senang hati mengenakan pakaian pilihannya sendiri, setidaknya itu memudahkan kita untuk membujuk agar ia mau mengenakan pakaiannya. Biarkan lemari pakaian si kecil penuh dengan pilih­an. Karena bagi anak balita, hal itu malah menyenangkan.

2.  Puji Pilihannya

Puji si kecil jika ia mendapatkan pilihannya. Tapi jangan mengkritik jika menurut kita, ia tidak pas memilih pasangan baju dan celana. Berikan saran jika ia merasa bingung. Misalnya, "Baju bergaris-garis biru itu pas lho kalau dipakai sama celana pendek biru." Si kecil nantinya akan belajar estetika berpakaian sambil mengembangkan gayanya sendiri.

3.  Tak Perlu Malu

Tak perlu takut atau malu jika si kecil suka memakai pakaian yang menurut kita "norak". Tak perlu takut ia mendapat cemoohan temannya, atau kita disindir orang tua lain. Keanehan-keanehan berpakaian biasanya berangsur berkurang, seiring de­ngan bertambahnya usia si kecil.

4.  Bersikap Lembut

Sebelum memulai proses berpakaian, bangkitkan dulu naluri keibuan kita agar perasaan menjadi lembut. Jagalah agar mood tidak sedang kesal atau marah. Jika selama ini memakaikan baju sungguh membuat kita capek, perasaan keibuan akan membantu menenangkannya.

5.  Ajak Bercakap-cakap

Sementara kita mengenakan pakaian kepada si kecil, alihkan perhatiannya dengan bercakap-cakap tentang apa yang ia lakukan. Bisa juga kita berjanji main bersamanya sore hari nanti, atau bercerita tentang hujan di luar jendela.

6.  Buatlah Permainan

Agar si kecil tidak memberontak, buatlah permainan saat mengenakan pakaian. Misalnya, "Ciluuuk, baaaa," saat kita memasukkan kerah leher melalui kepalanya, atau "Mana ya, ta- ngan anak Mama?" saat memasukkan tangannya ke lengan baju. Permainan "petak umpet" ini dapat mengalihkan perhatian si anak, dan membuatnya gembira.

7.  Lihat Ekspresi

Balita seringkah belum mempunyai bahasa yang memadai ituk mengungkapkan ketidaksenangannya. Mereka belum ipat menyatakan apakah suka dengan pakaian yang dikenakan au tidak. Mereka hanya bisa menyatakannya dengan ekspresi au bahasa tubuh. Dengan mudah mereka akan menangis ketika veater yang dipakai terasa gatal, atau jins yang dipakai terasa iku. Jika si kecil punya perasaan yang peka terhadap pakaian ng dipakainya, berilah ia pakaian dari bahan yang lembut, nya- an, dan cukup longgar.

8.  Ajak Si Teddy

Si kecil akan lebih suka kalau saat ganti pakaian, ia juga boleh engenakan pakaian kepada orang lain. Misalnya, mengenakan ju untuk si beruang Teddy. Jika hendak memakai cara ini, ten- nya kita juga harus mempunyai baju untuk si Teddy, yang jdah bagi si anak untuk memakaikannya.

9.  Biarkan Ia Berpakaian Sendiri

Si kecil mungkin mau berpakaian kalau ia melakukannya idiri. Malah lebih mudah, bukan? Kita tinggal memberi con- 1, bagaimana caranya memakai kaus. Atau membantunya me- enakan sepatu untuk kaki kanannya. Setelah itu minta Dadanya untuk memakai sepatu kirinya sendiri. Hindari pa- an yang banyak kancing. Selain dapat membingungkan, juga mperlambat upaya si kecil mengenakan pakaiannya sendiri. •


Disadur dari buku Akrab dengan Si Kecil - editor Deni Karsana - Wyeth Nutritionals



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Potensi "Anak Nakal"
Senin, 31 Oktober 2016 09:49 WIB
Telepon Aku dong, please
Senin, 19 Januari 2015 12:19 WIB
Bermain, Apa dan Mengapa?
Senin, 19 Januari 2015 05:23 WIB