Cara Bayi Berkomunikasi

Jum'at, 16 Oktober 2009 13:32 WIB | 6.225 kali
Cara Bayi Berkomunikasi

Berkomunikasi dengan si bayi

Bayi baru lahir cuma bisa menangis? Tidak juga. Untuk menyampaikan kebutuhannya, bayi punya berbagai cara. Coba deh, perhatikan berbagai tanda di bawah ini pada bayi Anda, baik ketika ia menangis ataupun sedang tak menangis.

Mata yang menatap Anda, tanda ia berusaha mengenali siapa yang ada di dekatnya. Tataplah kembali matanya sambil tersenyum supaya ia mengenali sisi menyenangkan dari Anda.

Tersenyum, seringkali ia tersenyum dalam tidur, tanda ia merasa cukup nyaman. Biarkan ia tertidur nyenyak, tapi boleh kok, kalau Anda pandangi terus.

Mengeluarkan suara lenguhan. Ia ingin menarik perhatian Anda atau ingin bermain.  Datangi dan tatap matanya, boleh juga sambil mengajaknya bermain.

Wajah seperti cemberut, kemungkinan ia merasa tak nyaman. Coba cek popoknya, posisi tubuhnya atau tempat tidurnya. Cermati juga kemungkinan ia sakit.

Menangis dengan kaki menekuk, seringkali terjadi pada serangan kolik. Buatlah ia merasa nyaman dengan menggendongnya sambil bernyanyi dengan tenang. Menyusui juga bisa membuatnya lebih tenang.

Kaki menendang-nendang, mungkin ia bosan atau merasa tak nyaman. Bisa juga karena ia ingin digendong. Cek dulu popoknya, jika kering, boleh kok Anda menggendongnya atau mengajaknya berjalan-jalan ke tempat lain.

Menguap, sama seperti Anda, sangat mungkin ia mengantuk. Timang-timang saja ia sampai ia merasa mengantuk dan tidurkan di tempat tidurnya.

Mulut terbuka dan tertutup berulang-ulang, bisa jadi karena ia lapar. Jika waktu menyusunya baru saja selesai, mungkin ia sekadar ingin merasakan lagi nikmatnya susu yang menempel di bibirnya. Santai saja, bisa Anda gendong ataupun dibiarkan di tempat tidur sambil Anda belai-belai.

Masing-masing bayi punya gaya sendiri. Biasanya setelah beberapa hari Anda akan dapat mengenali gaya khasnya. Nah, Anda sekarang boleh tersenyum lega karena kini bisa lebih memahami dia.


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Potensi "Anak Nakal"
Senin, 31 Oktober 2016 09:49 WIB
Telepon Aku dong, please
Senin, 19 Januari 2015 12:19 WIB
Bermain, Apa dan Mengapa?
Senin, 19 Januari 2015 05:23 WIB