Oleh: Prof Dr KH Didin Hafidhuddin
Sungguh merupakan sebuah kenikmatan yang sangat luar biasa karena hari ini kita memasuki awal Ramadhan 1432 H. Bulan yang penuh dengan keberkahan, ampunan, rahmat, dan kasih sayang Allah SWT. Di bulan ini, Allah SWT mewajibkan kepada seluruh orang yang beriman untuk melaksanakan ibadah shaum, sebagaimana firman-Nya dalam QS al-Baqarah [2] ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Di bulan ini pula, Allah SWT menurunkan Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan terutama bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang hidupnya ingin meraih kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah [2] ayat 185: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)."
Pun, di bulan ini, dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan diikat serta dirantai setan-setan (sehingga sulit menggoda dan mengganggu orang yang berpuasa). Di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Akan tetapi, barang siapa yang terhalang mendapatkan kebaikan di bulan ini, maka sungguh merugilah ia. (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah).
Disebut dengan bulan penuh berkah karena terdapat banyak keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. Allah berjanji akan mengampuni dosa-dosa orang yang bersalah bila mereka segera bertobat dan memohon ampunan Allah. Allah akan mengabulkan segala permohonan, bilamana hamba-hamba-Nya mau meminta dan berdoa kepada Allah. Selain itu, Allah juga akan melipatgandakan nilai ibadah hamba-Nya pada bulan Ramadhan ini. Bahkan, ibadah sunah bernilai wajib pada bulan Ramadhan ini. (HR Ibnu Khuzaimah).
Itulah beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan suci Ramadhan. Dan, kerugianlah bagi orang-orang yang tidak mendapat apa-apa selama bulan Ramadhan. "Berapa banyak orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali hanya sekadar lapar dan haus." (Shahih al-Jami’, jilid III/174).
Oleh karena itu, mari kita masuki bulan Ramadhan ini dengan penuh sukacita karena ingin meraih keberkahan dan keutamaan dari Allah SWT. Mari kita bulatkan tekad dan niat untuk melaksanakan ibadah shaum dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. "Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan penuh pengharapan serta ketulusan, niscaya Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaqun ’alaih).
Shaum bagi orang yang beriman bukanlah semata-mata menahan diri untuk tidak makan dan minum pada siang hari. Akan tetapi, lebih jauh dari itu, menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan, tindakan, dan ucapan yang tidak ada manfaatnya sehingga kita akan menjadi orang yang produktif dan aktif dalam menebarkan kebaikan di tengah-tengah kehidupan kita.
Selamat menunaikan ibadah shaum, semoga keberkahan akan terlimpah dan tercurah kepada kita semuanya. Wallahu a’lam bi ash-shawab.