Etika Berwirausaha

Kamis, 03 Juni 2010 10:30 WIB | 8.319 kali
Etika Berwirausaha "… Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan janganla kamu tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya." (QS. al-Maidah [5]: 2).

Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT suka kepada hamba yang berkarya dan terampil. Barang siapa bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid fisabilillah." (HR Imam Ahmad).

Rasul adalah seorang entrepreunership atau wirausahawan. Mulai usia 8 tahun 2 bulan sudah mulai menggembalakan kambing. Pada usia 12 tahun berdagang sebagai kafilah ke negeri Syiria dan pada usia 25 tahun Rasul menikahi Khadijah dengan mahar 20 ekor unta muda. Ini menunjukan bahwa Rasul merupakan seorang wirausahawan yang sukses.

Jiwa wirausaha harus benar-benar ditanamkan dari kecil, karena kalau tidak maka potensi apa pun tidak bisa dibuat menjadi manfaat. Prinsip dari wirausahawan adalah memanfaatkan segala macam benda menjadi bermanfaat. Tidak ada kegagalan dalam berusaha, yang gagal yaitu yang tidak pernah mencoba berusaha.

Gagal merupakan informasi menuju sukses, keuntungan bukan hanya untung untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Kredibilitas diri kita adalah modal utama dalam berwirausaha, dengan menahan diri untuk tidak menikmati kebahagiaan orang lain sebagai keberuntungan kita. Jual beli bukan hanya transaksi uang dan barang, tapi jual beli harus dijadikan amal saleh yaitu dengan niat dan cara yang benar.

Uang yang tidak berkah tidak dapat memberi ketenangan, walau sebanyak apa pun akan tetap kurang dan membuat kita hina. Berjualan dengan akhlak yang mulia, pembeli tidak hanya mendapatkan barang tapi juga melihat kemuliaan akhlak seorang penjual.



Yuk Bagikan :

Baca Juga