Kita adalah milik Allah. Allah yang menciptakan kita. Karena itu Allah tentu yang paling tahu keadaan kita. Allah yang mengurus diri kita setiap saat. Kita sesungguhnya tidak pernah tahu bagaimana cara mengurus diri sendiri. Kita tidak tahu kerja jantung, paru-paru, otak atau organ tubuh lainnya. Kita hanya tahu sedikit saja. Jadi, sekali lagi hanya Allah, cuma Allah yang paling tahu dan bisa mengurus diri kita.
Maka, tentu Allah juga yang paling tahu apa yang telah kita lakukan. Allah mengetahui semua dosa dan kejelekan kita. Allah Maha Tahu apa isi hati kita. Termasuk juga mengetahui segala masalah yang kita hadapi. Sebaliknya, Allah juga yang mengetahui semua jalan keluar dari setiap kesulitan yang kita alami. Maka, sebenarnya kita hanya disuruh untuk menyelesaikan setiap masalah dengan Allah, Yang Maha Mengetahui jalan keluarnya. Karena, kita tidak akan mungkin menyelesaikan setiap masalah sendiri dengan benar tanpa petunjuk atau tuntunan dari Allah.
Begitupun jika ingin menikmati hidup, hanya Allah yang bisa memberikannya. Caranya, senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah. ” ...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti azabKu sangat berat.” (QS Ibrahim [14]: 7)
Kita tidak pernah tahu rezeki kita dimana. Apapun profesi, pekerjaan kita harus dalam upaya mencari ridha Allah. Jika sudah begitu, rezeki pasti akan dengan sendirinya menghampiri kita. Atau ketika kita ditakdirkan Allah diuji dengan terlilit hutang? Sementara kita merasa sudah tahajud dan beramal baik. Padahal jika dibandingkan dengan orang lain yang tidak tahajud, mereka tetap mendapat rezeki. Maka, kita harus pandai mencari hikmahnya. Boleh jadi ketika hutang lunas, tahajud yang biasa dilakukan juga turut hilang. Allah sangat suka melihat hamba-Nya meluangkan sepertiga malam untuk shalat tahajud. Merintihkan segala kepayahannya hanya kepada Allah, walau mungkin hanya sekadar minta dilunasi hutangnya.
Jadi, yang harus sangat kita yakini adalah tidak ada satu pun perbuatan Allah yang sia-sia. Allah selalu memberikan terbaik kepada setiap makhluknya. Lalu, apa lantas setelah yakin kita tidak berikhtiar? Jawabannya, ikhtiar juga harus tetap dilakukan, tentu dengan tuntunan dari Allah. Wallahu’alam.