Bersyukur atas Nikmat

Senin, 10 Agustus 2009 09:30 WIB | 15.569 kali
Bersyukur atas Nikmat
Kita ingin hidup ini terasa nikmat. Hanya saja bila tidak tahu ilmunya, nikmat yang ada jadi laknat. Contoh, makanan enak jika tidak disyukuri akan menjadi tidak enak. Baju yang bagus, tidak disyukuri jadi terasa jelek. Begitu pun dengan penghasilan yang tidak disyukuri, akan berubah menjadi tidak nikmat. Sungguh, orang yang tidak bersyukur sama artinya dengan berusaha menghilangkan nikmat.

Adapun beberapa ciri ahli syukur, di antaranya: pertama, hatinya tidak pernah merasa memiliki kecuali semuanya milik Allah. Orang yang memiliki ciri ini, ketika diberi rezeki yang berlebih, tidak akan membuatnya sombong. Begitu pun ketika rezeki yang sedikit, ia tidak minder. Ketika melihat kelebihan orang lain, tidak iri. Ketika menejemput rezeki, tidak licik. Dan ketika rezeki hilang, ia tidak sakit hati karena itu semua hanyalah titipan Allah.

Ciri ahli syukur yang kedua, lisannya selalu basah dengan doa syukur seperti hamdalah. Ciri ini selalu melihat ke bawah dalam urusan dunia. Orang yang pandangannya ke atas hampir dipastikan kurang bersyukur.Yang dilihat hanyalah kekurangan. Seperti ketika melihat tetangganya punya mobil baru, dilihatnya mobil baru tersebut sementara mobil yang dia punya tidak disyukuri. Begitu pun ketika ada anggota badan kita yang tidak sempurna maka yang dilihat ketidaksempurnaannya. Padahal masih banyak anggota badan lain yang harus disyukuri. Agaknya, kita harus mulai mempelajari pepatah Cina, "syukuri setiap keadaan."

Ciri yang ketiga, berterima kasih kepada yang jadi jalan nikmat. Dengan cara mengingat jasa, pengorbanan, kebaikan orang lain. Bagi kita pantang melupakan kebaikan sekecil apapun walaupun kita sudah dihina, dicaci. Ciri yang keempat, gunakan nikmat yang ada untuk dekat kepada Allah. Mata dipakai untuk tilawah, lisan dipakai untuk berzikir, begitu pun dengan uang yang ada dipakai untuk bersedekah. Itu bukti rasa syukur kepada Allah SWT.

Ciri kelima, menyampaikan nikmat kepada orang lain agar orang itu jadi dekat kepada Allah. Sampaikan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain dengan maksud orang tesebut meniru kebaikan yang telah kita lakukan. Ini semata-mata karena ingin dipuji Allah, bukan menyampaikan kebaikan dengan harapan dirinya mendapat pujian.

Saudaraku, begitu banyak rezeki yang Allah berikan. Begitu luas nikmat kita rasakan. Namun, seberapa banyak syukur kita panjatkan? Seberapa sering lisan kita basah dengan hamdalah? Dan seberapa besar rezeki yang kita punya, terasa nikmat oleh orang lain? Untuk itu, marilah kita syukuri semua nikmat yang ada. Yakinlah dengan janji Allah yang akan melipatgandakan rezekinya bagi orang yang senantiasa bersyukur. Semoga kita digolongkan menjadi ahli syukur. Amiin.


Yuk Bagikan :

Baca Juga