Ketika menjalankan shaum, bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga menahan diri dari segala kata-kata dan sikap yang tercela agar shaum kita tidak hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Rasulullah SAW bersabda : “Banyak di antara yang shaum, tapi hasilnya lapar dan dahaga saja.” (HR Ibnu Khuzaimah). Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda: : “Shaum itu perisai, maka apabila salah seorang diantara kalian shaum, janganlah ia menuturkan kata-kata yang keji dan janganlah ia menghingar-bingarkan, jika ada seseorang memarahinya atau memukulinya, hendaklah ia mengatakan saya sedang shaum.” (HR Muslim).
Tentunya keteladanan Rasulullah tersebut sangat patut kita tiru, sehingga tujuan dalam menjalankan ibadah shaum di bulan ini, diharapkan mengalami peningkatan kualitas ibadahnya dibanding tahun-tahun sebelumnya..Hal lain yang harus dijaga adalah hati, hati kita harus dijaga di bulan yang suci ini, karena hati merupakan lintasan kedua setelah pikiran, selanjutnya bagaimana kita mampu mengelola tindakan kita. Bisa kita bayangkan seandainya hati ini tidak terjaga tentu akan mengakibatkan banyak bencana yang akan terjadi. Yang berakibat pada akhirnya hati akan keras yang berujung mati. Na’udzubillah Begitu pula kendalikan telinga kita ini, hindari dari sesuatu yang tidak membawa manfaat. Jauhi musik-musik, obrolan yang tiada guna, begitu pula jaga tangan kita. Jika tidak kita gunakan dengan sebaik-baiknya, maka akan membawa petaka.
Selanjutnya kita tingkatkan ibadah sosial kita, di bulan yang penuh naungan berkah dan ampunan, dapat berupa sedekah. Dalam sebuah hadis, disebutkan : “Rasulullah adalah sebaik-baik manusia, seberani-berani manusia, dan semurah-murah tangan di antara manusia.” (HR Bukhari Muslim). Rasulullah sangatlah dermawan dan paling suka membantu dan menolong orang lain, apalagi di bulan Ramadhan. Dalam hadis lain, beliau bersabda : “Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dikeluarkan di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, alangkah baiknya di bulan ini sebagai sarana kita mengendalikan diri, sudah saatnya waktu yang kita lalui benar-benar sebagai sarana taqarub kita pada Allah SWT. Wallahu a’lam bish showab .