Amar Ma`ruf Nahi Munkar

KH Abdullah Gymnastiar | Jum'at, 09 Februari 2007 16:08 WIB | 16.913 kali
Amar Ma`ruf Nahi Munkar
Saudaraku, masalah dan kejadian yang terjadi di negeri ini, kian hari kian memilukan hati. Berbagai bencana alam yang metutuhlantakkan bangunan rumah dan harta benda, harusnya dijadikan sarana untuk mengevaluasi diri.

Tapi memang, ini fakta nyata bahwa umat Islam sedang diuji berbagai masalah, terutama yang menyangkut moral, dan adanya sebagian orang yang enggan untuk menegakkan nilai-nilai yang mulia dan agung.

Inilah tantangan dakwah di zaman ini. Dakwah kita tidak hanya untuk keluar, tapi juga ke dalam. Kita harus memberikan pemahaman yang benar, sebab banyak orang yang belum paham akan sebuah masalah, tapi sudah berani memberikan kesimpulan dengan alasan yang tidak tepat sehingga ada yang melakukan tindakan yang tak terkontrol yang mengakibatkan kehancuran.

Itulah sebabnya Allah SWT dalam Al-Quran Surat Ali-Imran [3] ayat 104 mengingatkan, "Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Dalarn ayat lain juga disebutkan, kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah." (QS. Ali-Imran [3]: 110). Dan masih banyak surat dan ayat berbicara tentang amar ma'ruf nahi munkar, yaitu surat At-Taubah : 71, Al-Hajj,: 41, Al-A'raf : 165, Al-Maidah : 78-79 serta masih banyak lagi dalam surat yang lain.

Bila dicermati dari ayat-ayat tersebut, amar ma'ruf nahi munkar merupakan aktivitas yang perlu dibuktikan dalarn kehidupan kita, keluarga dan masyarakat. Karena ini menyangkut perwujudan keimanan kita kepada Allah SWT. Yakni sebagai perbuatan individual yang akibat langsungnya hanya kembali kepada diri sendiri. Sementara aktivitas yang menyangkut amar ma'ruf nahi munkar merupakan perbuatan berdimensi sosial yang dampaknya mengenai seluruh masyarakat. Karena itu umat Islam, dituntut memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, berani bertanggungjawab dan ikhlas serta sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya.


Yuk Bagikan :

Baca Juga