Semoga kita tergolong orang yang mampu mengendalikan diri. Karena kegagalan, kehinaan dimiliki oleh orang yang tidak bisa mengendalikan diri dengan baik. Orang yang emosional mudah terpancing, mudah bereaksi. Orang yang reaktif tidak dengan perhitungan yang cermat; bukannya memperingan masalah, malah mempersulit masalah. Rasululah saw panutan dalam mengendalikan emosi, pengendali amarah, pengendali lisan, sehingga efektif dalam berbagai keadaan.
Siapa pun yang bercita-cita menjadikan kesuksesan sebagai tujuan diperlukan keterampilan untuk mengendalikan diri. Beberapa hal yang perlu dikendalikan diantaranya keinginan. Apakah yang kita inginkan sesuai dengan yang diinginkan Allah ? Jangan sampai apa yang kita inginkan bersebrangan dengan yang Allah sukai. Dan apakah cara yang kita tempuh sudah sesuai dengan cara yang Allah benarkan? Serahkan semua keinginan kepada Allah. Andai baik menurut Allah, maka akan terjadi dan ketika tidak baik maka tidak akan terjadi. Keinginan harus dijaga dengan hati-hati karena orang yang tidak pandai mengendalikan diri akan diperbudak oleh keinginan.
Selain mengendalikan keinginan, kita pun dituntut untuk bisa mengendalikan amarah, nafsu. Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Rasulullah berulangkali menyeru umatnya untuk tidak mudah marah. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan nafsunya ketika marah. Jangan biarkan persaudaraan dan keakraban, terputus karenanya.
Hal lainnya adalah ketika kita dituntut untuk bisa mengendalikan lisan. Jangan berbicara kecuali perkataan kita betul-betul terjamin kebenarannya, tepat situasi dan kondisinya, tidak menyakiiti, dan bermanfaat bagi siapapun. Oleh karena itu kita harus berpikir jernih. Perbanyak ilmu dari pada bicara yang tidak berguna dan kendalikan lisan. Rasulullah saw menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi orang yang pandai menjaga lisannya.
Semoga Allah Yang Maha Pengendali bisa mengendalikan hati dan gerak langkah kita berada dalam ridha-Nya. Amiin.