Hikmah Keindahan dan Kebersihan

KH Abdullah Gymnastiar | Jum'at, 12 Mei 2006 09:25 WIB | 9.558 kali
Hikmah Keindahan dan Kebersihan

Semoga Allah Yang Maha Indah mengaruniakan kita akhlak yang indah. Dengan Rahmat-Nya, Allah menanamkan pada hati hamba-hamba-Nya rasa suka akan keindahan. Kita semua senang dengan keindahan. Kita senang dengan alam yang indah. Kita senang melihat awan biru yang disulam burung-burung beterbangan. Orang pun berbondong-bondong pergi ke pantai yang indah, tak ada gelombang yang menakutkan. Selain itu, kita pun senang mendengar suara yang indah. Intinya, semua orang menyukai hal yang indah-indah. Itu adalah fitrah.
 
Pertanyaannya sekarang, kenapa ada orang yang penampilannya indah tapi ia tidak disukai orang lain? Kenapa ada orang yang memiliki rumah yang megah tapi hidupnya tidak bahagia ? Kenapa ada orang yang suaranya indah, tapi akhirnya ia mengalami nestapa ? Sebaliknya, ada orang tua yang secara fisik tidak menarik, tapi dicintai banyak orang. Ada orang yang tunanetra tapi suaranya dipuji banyak orang. Pasti ada apa-apanya dibalik fenomena tersebut. 
 
Keindahan itu memiliki beberapa syarat, indah itu letaknya pada kebersihan. Bersih di sini bisa bersifat fisik ataupun bersifat nonfisik. Bersih secara fisik meliputi bersih anggota badan, penampilan, lingkungan, maupun bersih penghasilan. Saudaraku, bila kita ingin menjadi pribadi indah, maka cintailah hidup bersih. Secara fisik mulailah kita rawat tubuh kita agar selalu bersih. Rambut, gigi, mata, kuku, dan seluruh anggota badan lainnya, usahakanlah terjaga kebersihan dan kerapiannya. Begitu pula penampilan kita harus selalu dijaga kebersihannya. Seandainya kita tidak punya baju yang bagus, maka usahakanlah dijaga kebersihannya. 
 
Usahakan pula rumah kita selalu bersih, baik itu bersih dari sampah dan debu, juga bersih dari barang-barang haram maupun barang yang tidak perlu, itu secara fisik. Tidak kalah penting adalah bersih akhlak kita, karena secantik dan setampan apapun seseorang, bila kelakuan dan ucapannya kotor, maka ia tidak akan punya harga, jatuh harga dirinya.

Begitu pula dengan pikiran, hindarilah berpikir kotor, mesum, atau berpikir jelek tentang orang lain. Berpikirlah selalu tentang kebaikan orang lain, karena semakin kita memikirkan kejelekan orang, maka akan semakin tersiksa diri kita. Tentunya, semua kebersihan ini tidak terasa lengkap tanpa disertai oleh bersihnya hati. Bila hati kita bersih, maka wajah kita akan terlihat cerah, perilaku santun, kata-kata terjaga, dan sikap kasih sayang akan terpancar dari pribadi kita. Wallahu a’lam bish showab
 
 
  



Yuk Bagikan :

Baca Juga