Upaya Mengendalikan Diri
Semoga Allah Swt yang menguasai setiap kejadian mengolongkan kita menjadi orang yang menguasai setiap kejadian mengolongkan kita menjadi orang yang bisa mengendalikan diri, karena musuh terbesar yang harus kita waspadai sebenarnya adalah diri kita sendriri. Syariatnya, kita tidak celaka kecuali oleh diri kita sendiri.
Kita lebih sering sibuk dengan musuh-musuh lahir tanpa punya kesibukan untuk mengendalikan diri sendiri. Padahal, musuh lahir hanya bonus dari Allah, sebagai alat supaya kita mendapat kesempatan berjihad. Kita bisa meliha bagaimana Nabi Muhamad SAW yang dihujat oleh Salman Rusdhi, dan tiba-tiba saat itu dunia islam bergolak. Sehingga yang jarang membela, jadi ikut membela.
Orang seperti Salman Rusdhi merupakan karunia tersendiri dari Allah sebagai alat yang bisa membuat kita tergugah. Harusnya kita merenung, pasti ada hikmah di balik semua ini. Kebencian yang membara kadang-kadang justru membuat kita tidak bisa mengendalikan diri kita tidak bisa mengendalikan diri yang akhirnya membuat kita rugi. Artinya, musuh-musuh lahir” itu tidak terlalu berbahaya, yang berbahaya adalah ketika kita tidak bisa mengendalikan diri.
Misalnya, ketika kita dipukul oleh lawan sesungguhnya kita tidak akan rugi, kalau kita dalam keadaan niat yang benar. Bahkan hal itu akan mengugurkan dosa-dosa kita. Begitu juga ketika kita menghantam musuh dengan niat untuk mempertahankan diri misalnya, insya Allah kita akan mendapat pahala. Akan tetapi, sesudah dia terpelanting, tengkurap, kemudian kita ambil batu untuk memukulnya agar lebih puas, tentu sudah lain ceritanya.
Saudaraku, Allah memang sudah menciptakan setan itu menjadi musuh kita yang menjerumuskan kita lewat hawa nafsu. Kalau kita tidak hati-hati, maka setanlah yang akan menjadi penuntun kita. kalau diumumkan nafsu itu seperti kuda dan setan itu pelatihnya, maka kalau kuda itu nurut kepada kita bukan kepada setan, maka insya Allah kita bisa lebih cepat mencapai tujuan dan engergi pun mencapai tujuan dan energi pun lebih efesien. Tapi kalau kuda (nafsu) ini tidak dikendalikan, maka akan seperti rodeo, terombang-ambing, terinjak, akhirnya terpelanting.
Begitulah orang-orang yang tidak berhasil mengendalikan dirinya. Dia akan hancuru gara-gara hawa nafsunya, kemuliannya jatuh hanya karena nafsu yang tidak terkendali. Kadang kita sibuk mencari uang, sibuk bisnis, sibuk belajar, dan lain sebagainya. Padahal, ada sesuatu yang luar biasa harus kita perhatikan, yaitu kesunguhan mengendalikan hawa nafsu kita. Semoga kita menjadi manusia yang senantiasa mamuh mengendalikan diri dari sesuatu yang akan membuat diri kita nista dan celaka. Walahaua’lam.