SESEORANG yang baru saja menikah dan terkadang bingung menempatkan
prioritas antara memenuhi keinginan istri, orang tua dan mertua.
Syari’at Islam bukan syari’at hitam putih, untuk setiap kasus bisa
berbeda-beda hukumnya. Yang perlu anda ketahui adalah aturan-aturan
dasarnya, dan pengecualian-pengecualiannya. kaidah-kaidah tsb diterapkan kepada setiap kasus. Setiap kasus pun
bisa berbeda-beda karena faktor perbedaan tempat, waktu dan keterkaitan
dengan masalah lain.
Dalam hal ini, urut-urutan siapa yang paling berhak atas diri suami,
dimulai dari Ibu suami, kemudian ayah, kemudian istri, anak dst
yang-lain-lain dengan catatan mertua termasuk jauh karena ada diselingi
saudara-saudara suami. Ini semua dalam konteks keluarga. Jika dalam
urut-urutan siapa yang
paling butuh pada suami adalah mulai dari anak,istri, orang tua dan
seterusnya sampai orang lain semisal tetangga, dan orang lain.
Dalam prioritas, suami harus menilainya siapa yang saat tertentu
lebih perlu Anda layani dan siapa yang bisa ditunda atau dialihkan
tanggung-jawabnya ke orang lain. Semua patokan dan kaidah itu harus diterapkan dalam sebuah kasus barulah
dipertimbangkan. Kadang suami perlu mendahulukan ibu suami, kadang
anak, istri atau bahkan orang lain, harus ditinjau sesuai keadaannya.
Jika nilai keterdesakannya sama, maka urutan siapa yang harus suami
dahulukan dimulai dari ibu suami.
Di satu pihak ibu suami paling layak suami hormati dan dahulukan,
namun di lain pihak anak dan istri adalah tanggung jawab langsung suami
yang tak bisa diwakilkan. Tentang istri, baginya yang layak ia ia hormati pertama adalah
suaminya, kemudian ibunya dan ayahnya. Sedang tentang siapa yang paling
butuh padanya maka pertama suami, anak dan seterusnya ke keluarganya
sendiri baru keluarga suami. Jadi, hubungan kita ke mertua adalah
hubungan tidak langsung, bersebab hubungan pasangan hidup kita dengan
ortunya itu.
Hidup ini memang tidak mudah dan sederhana, dan dunia ini memang
kampung ujian. Jika kita menyadari ini kita akan sabar menghadapi segala
konflik kepentingan. Oleh karena itu kita amat perlu untuk selalu
bersambung padada Allah, agar segala pilihan kita menjadi keberkahan
pahala dan dipenuhi kebaikan dan manfaat. [santi/islampos/ titiantasbih]
Sumber : https://www.islampos.com/mana-yang-lebih-diutamakan-istri-ibu-atau-mertua-120763/