Sedekah Tukang Becak Mengantarkan ke Baitullah

Admin | Rabu, 13 Agustus 2014 10:02 WIB | 5.412 kali
Sedekah Tukang Becak Mengantarkan ke Baitullah Pak Parman begitulah orang-orang memanggilnya, dia hanyalah seorang tukang becak. Sudah bisa di tebak, berapa kekayaannya?

Dia hanya punya tempat tinggal, dan itupun kost di tempat yang kumuh, yang sewaktu-waktu gentengnya bisa bocor karena hujan. Meski begitu, Pak Parman memiliki hati yang sangat mulia. Kemiskinan yang merenggut kehidupannya tidak menutup mata batinnya untuk selalu berbagi kepada orang lain. Tapi bukan harta yang ia sumbangkan, sebab untuk makan sehari- hari saja dia sulit, apalagi berniat untuk berbagi harta kepada orang lain, maka yang dilakukan Pak Parman adalah "sedekah saja". Yaitu, setiap hari jum`at ia menggratiskan semua penumpang yang naik becaknya. Ini adalah hal yang luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan hal seperti ini, apalagi dalam keadaaan miskin.

Suatu ketika, di hari Jum`at pertama bulan Ramadhan, tiba-tiba ada orang yang kaya raya mobilnya mogok yang tidak jauh dari pangkalan becak Pak Parman, orang kaya itu bertanya kepada supirnya, "Pir, kalau naik becak kira- kira ongkosnya berapa ya?".  Supir menjawab, "paling lima ribu sampai sepuluh ribu pak". Orang kaya itu pun memutuskan untuk naik becak karena sebenarnya jarak dari pangkalan becak ke rumahnya tidak terlalu jauh, dia pun memanggil tukang becak yang ada di pangkalan, kebetulan yang menghampirinya adalah Pak Parman, "Pak antarkan saya kerumah" perintah orang kaya. "baik pak".Saut Pak Parman.

Setelah tiba di rumah orang kaya itu membayarnya dengan uang sepuluh ribu "ini, ambil saja kembaliannya". bilang orang kaya. Namun Pak Parman menolaknya "Kenapa bapak menolaknya?" tanya orang kaya.

"saya sudah berniat akan menggratiskan setiap penumpang yang menaiki becak saya pada hari jum`at pak" jawabnya jujur.

Dan Pak Parman langsung meninggalkan orang kaya tersebut. Rupanya kejadian itu sangat membekas di hati si orang kaya, dia pun mengejar Pak Parman, setelah dapat ia menyodorkan uang sebesar satu juta, orang kaya itu pikir Pak Parman akan menerimanya, tapi ternyata Pak Parman tetap menolaknya lalu di naikkan lagi menjadi dua juta, dan Pak Parman tetap dengan pendiriannya dia tidak menerima uang di hari Jum`at untuk becaknya. Jum`at berikutnya di bulan ramadhan orang kaya itu sengaja berhenti di pangkalan becak dan menyuruh supirnya untuk pulang lebih dulu, dan lebih memilih untuk naik becak, sempainya di rumahnya orang kaya itu memberikan uang yang lebih besar lagi yaitu 10 juta, tapi subhanallah ia menolaknya dengan sangat lembut, meskipun sebenarnya uang itu sangat berguna untuknya, sebagai tunjangan hari raya nanti.

Hal ini sangat mengetuk hati si orang kaya, lalu di Jum`at berikutnya orang kaya itu sengaja naik becak lagi tetapi dengan tujuan yang berbeda dia ingin berkunjung ke rumah Pak Parman karena dia penasaran seperti apa sih kehidupan tukang becak yang berhati mulia ini, sesampainnya di kostan dia prihatin dengan kehidupan Pak Parman, ia pun menyodorkan uang sebesar 25 juta, tapi dengan halus Pak Parman tetap menolaknya, luar biasa orang yang berhati mulia ini tetap berpegang teguh pada pendiriannya.

Subhanallah, Lebaran telah tiba, sejak saat itu orang kaya itu itu tidak melihat Pak Parman, tetapi ketika Idul Adha akhirnya dia bertemu kembali dengan Pak Parman,  orang kaya berbicara terus terang "Pak saya mohon pemberian saya kali ini jangan di tolak, saya ingin memberangkatkan bapa, isri serta anak bapa ke baitullah". pak Parman pun langsung menangis di hadapan istrinya, tak pernah terpikirkan olehnya akan pergi ke tempat dimana makam Rasulullah berada, subhanallah. Tawaran orang kaya itu pun diterima oleh Pak Parman, selain di berangkatkan haji gratis, Pak Parman pun di beri rumah yang membuat dia tidak perlu tinggal kembali di kostan yang sewaktu-waktu bisa bocor karena hujan.

Dari kisah ini dapat dipetik hikmah bahwa jika kita bersedekah jangan hanya dengan harta tetapi dengan apa-apa yang kita bisa lakukan itu sudah merupakan sedekah, dan Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda, seperti Pak Parman yang menolak 1 satu juta, dua juta, 10 juta, bahkan 25 juta tapi, Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih indah lagi yaitu, berangkat ke Baitullah, hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya bisa berangkat ke makam tempat Rasulullah beristirahat karena keadaanya yang serba kekurangan.

Sumber: Buku 33 Kisah Keberkahan Para pengamal Sedekah, Penulis: Aqilah Selma Amalia.


Yuk Bagikan :

Baca Juga