Jebakan - Jebakan Setan

abatasa | Senin, 18 Maret 2013 05:48 WIB | 9.383 kali
Jebakan - Jebakan Setan Sesungguhnya jebakan setan itu sangat banyak. Pada prinsipnya, setiap keburukan atau kejahatan yang berakibat dosa adalah jebakan setan. Di bawah ini disebutkan beberapa jebakan setan, yaitu:

1. Marah. Salah satu jebakan setan adalah marah. Kita telah mendapatkan banyak tuntunan agama tentang ini. Kita dituntun oleh agama agar waspada terhadap kemarahan, sebab marah itu berarti menyalakan api di dalam hati kita. Cobalah perhatikan orang yang sedang marah, bukankah terlihat matanya merah dan tegang urat-urat lehernya? Jika seseorang marah, setan akan mempermainkannya.

Karena itu, Iblis pernah menasihati Nabi Musa As, bahwa jika seseorang marah, maka ia (iblis) akan berjalan di dalam diri orang tersebut, mengikuti aliran darahnya. Diriwayatkan juga bahwa Iblis pernah berkata kepada Nabi Yahya As, "Perangkapku yang paling hebat adalah kemarahan yang dapat menghambat dan menahan manusia menuju surga."

Ada seorang ulama yang sangat shaleh bernama Fudhail bin lyadh. Suatu ketika ia mendapat kabar bahwa ada seseorang yang menjelek-jelekkan dirinya
di hadapan orang lain. Pada waktu kabar tersebut sampai kepadanya, Fudhail hanya berkata, "Demi Allah, sungguh aku akan marah terhadap ulah iblis."

2. Dengki. Setan juga menjebak manusia dengan hasad atau dengki. Lalu timbullah kebencian di antara mereka, saling bermusuhan, bahkan bisa terjadi pertumpahan darah. Dan kedengkian sesama manusia itu disebabkan karena kepentingan-kepentingan dunia.

Seorang Ulama menasihati, bahwa sesungguhnya orang yang dengki atau iri hati itu telah menentang Allah Swt, diam lima hal: Pertama, karena ia membenci nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Kedua, karena ia tidak suka pembagian Allah dari karunia- Nya, untuk dirinya. Seakan-akan ia berkata, "Ya Allah, mengapa Engkau membagi seperti ini?" Ketiga, karena ia kikir terhadap karunia Allah. Bahwa seharusnya semua karunia itu diberikan untuknya saja, janganlah diberikan pada orang lain. Keempat, dia menghina wali Allah, sebab ia ingin mencabut nikmat Allah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Kelima, ia telah membantu upaya Iblis.

3. Rakus Setan juga menjebak dan menyesatkan manusia dengan rakus. Setan akan terus membisiki hati manusia agar terus menambah hartanya, tambahkan lagi dan teruslah menambah. Yang dimiliki masih kurang, masih sedikit. Tambah lagi. Begitulah seterusnya. Karena itulah Nabi Muhammad Saw memperingatkan, "Jika anak Adam diberikan dua lembah berisi emas, maka ia masih menginginkan lembah emas yang ketiga..."

Ada tiga perkara yang pasti menimbulkan tiga akibat: (1). Kesibukan mengurus dunia, mengakibatkan tidak ada waktu luang untuk ibadah. (2). Rakus terhadap dunia mengakibatkan tidak adanya rasa cukup dalam hati, selalu merasa kurang. (3). Kikir terhadap harta mengakibatkan kerisauan atau tiadanya kebahagiaan.

4. Cinta Dunia. Setan senantiasa menghiasi hati manusia dengan kesenangan dan kecintaan terhadap dunia, sehingga sebagian besar perhatiannya, waktunya, tenaganya, lebih dicurahkan untuk mencari, mengumpulkan, menghitung-hitung serta mengurus berbagai perhiasan dunia yang dimilikinya, apakah itu uangnya, rumahnya, makanannya, pakaiannya, mobil, istri, suami, anak dan sebagainya.

Maka, orang-orang yang terjebak oleh perangkap setan ini, merekapun menjadi lalai untuk mendekatkan diri kepada Allah, menjadi lupa beribadah kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, Allah Swt memperingatkan orang- orang beriman, agar jangan sampai mereka dilalaikan oleh berbagai perhiasan dunia, seperti harta dan anak- anak, dari mengingat Allah Swt. Bahkan kita telah diingatkan oleh agama, bahwa cinta dunia merupakan  induk dari berbagai keburukan.

Nabi Isa As berkata, "Kenikmatan dunia ibarat meminum air laut, semakin meminumnya semakin terasa haus, sehingga akhirnya membinasakan diri sendiri."
"Cinta dunia dan akhirat itu tidak mungkin menyatu dalam hati seorang mukmin, seperti seperti api dan air yang tidak mungkin menyatu pada satu tempat yang sama."

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa apabila setan melihat hati seseorang telah didominasi oleh kesenangan berhias dengan berbagai perhiasan dunia, maka setan akan bertelur dan menetas di dalamnya, sehingga setan terus mengajaknya membangun rumah, menghiasi atap dan dindingnya, memperluas bangunannya, memperbanyak pakaiannya, dan setan akan membenamkannya ke dalam urusan tersebut sepanjang hidupnya.

5. Kikir. Setan selalu membisikkan kekikiran dalam hati manusia, sehingga jatuhlah manusia kepada kekikiran tersebut. Dan kikir adalah buah dari cinta harta. Sebab orang yang sangat mencintai hartanya, tidak akan mau
kehilangan hartanya sedikitpun, dan juga tidak mau sedikitpun berpisah dari hartanya itu. Maka jadilah ia seorang yang kikir.

Jebakan kekikiran itu selalu beriringan dengan bisikan takut miskin yang ditiupkan setan ke dalam hati manusia. Maka iapun dihalangi untuk bersedekah. Sebab kalau ia mengeluarkan hartanya untuk menolong orang lain, maka hartanya akan berkurang. Jika hartanya terus berkurang, maka lama-kelamaan ia akan jatuh miskin.

6. Terburu-buru. Salah satu jebakan setan lainnya, yang biasa dipasang untuk menyesatkan manusia adalah sikap terburu-buru atau tergesa-gesa. Memang, salah satu sifat manusia yang dibawa sejak lahir adalah terburu-buru itu.
"Dan adalah manusia itu bersifat tergesa-gesa." (QS. Al-lsra [17]: 11).

Setanpun selalu menggunakan jalan ini untuk menyesatkan manusia. Karena itu, Rasulullah Saw memperingatkan, "Terburu-buru adalah dari setan, sedangkan berhati-hati adalah dari Allah." (Hadits hasan, riwayat Tirmidzi).


Yuk Bagikan :

Baca Juga