Haid dalam Pandangan Islam

Admin | Jum'at, 04 September 2015 15:08 WIB | 3.415 kali
Haid dalam Pandangan Islam
Haid merupakan barometer kesehatan dari seorang perempuan. Hal ini sangat berkaitan dengan produktivitasnya. Kita harus mengetahui pola dan jarak dari haid kita dengan cara mencatat waktu haid. Kita juga harus mengetahui baru dari darah haid agar bisa membedakan dengan darah lain contohnya adalah darah nifas. Ketelitian dalam menilai jadwal haid sangat berkaitan dalam kesempurnaan ibadah dan shalat.

Dalam QS Al-Baqarah ayat 222 disebutkan bahwa haid merupakan suatu ketetapan yang Allah berikan kepada keturunan Adam yang perempuan. Jadi haid merupakan sebuah keniscayaan bagi perempuan. Saat haid, seorang perempuan dilarang berhubungan badan dengan suaminya karena bisa menimbulkan penyakit. Penelitian di Amerika menyebutkan bahwa perempuan yang melakukan hubungan badan dengan suaminya saat haid akan mengalami sakit yang luar biasa setelah melahirkan sedangkan perempuan yang tidak melakukan hubungan badan saat haid keadaannya baik-baik saja. Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri-bakteri yang berkembang saat haid tersebut.

Sebetulnya apakah yang terjadi terhadap tubuh kita saat haid? Sehingga Allah mengistirahatkan tubuh perempuan bahkan dari kewajiban untuk shalat wajib. Ada banyak hal yang terjadi dalam tubuh perempuan saat haid. Fungsi hormon di dalam tubuh manusia sangatlah penting terutama bagi seorang perempuan. Hormon-hormon itu selain dijaga dari segi internal, juga harus dijaga dari segi eksternal. Ada saat di mana hormon mudah sekali terpengaruh terutama laki-laki. Laki-laki yang biasa berada pada lingkungan perempuan dan memakai pakaian-pakaian perempuan, maka hormonnya akan cenderung bergeser kepada hormon perempuan.

Sungguh sangat berbahaya jika seorang perempuan mengkonsumsi obat penunda haid contohnya jika ingin pergi Haji. Padahal dalam suatu hadits shahih disebutkan bahwa dalam ibadah haji, perempuan yang haid dapat tetap melaksanakan rukun haji kecuali thawaf di Baitullah dan tetap sah hajinya.

Perempuan memiliki kekurangan dalam agamanya karena lebih sedikit waktu untuk beribadah dibandingkan dengan laki-laki. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa kita kaum perempuan diperintahkan untuk bersedekah karena bisa melindungi kita dari api Neraka. Perempuan itu sejatinya membutuhkan untuk berbicara sebanyak 20.000 kata setiap harinya oleh karena itu kita harus dekat dengan Alquran agar kata-kata yang keluar dari mulut kita adalah hal-hal yang bermanfaat.

Saat haid, kadar protein di dalam tubuh menurun secara drastis sehingga kita lebih mudah marah. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk makan makanan yang berprotein tinggi saat haid. Darah yang keluar lebih dari 15 hari adalah istihadah atau darah penyakit. Cara mandi bersuci yang benar adalah sebagai berikut :

Sebelum mandi, mengecek terlebih dahulu kebersihannya dengan kain kasa, jika masih ada noda kekuningan berarti belum bersih sepenuhnya,

Niat,
Berwudhu,
Siram badan bagian kanan lalu kiri sebanyak masing-masing 3 kali dari ujung kepala,
Jika sudah bersih, gunakan parfum agar harum dan bebas bakteri.

Jika selama ini kita sudah terlanjur lalai dengan cara bersuci kita, maka bertobatlah kepada Allah. Ilmu adalah cahaya, yang harus kita usahakan untuk dimiliki. Ada begitu banyak ilmu tentang diri kita sendiri yang kita belum mengetahui tentangnya. Menjadi seorang perempuan harus cerdas dan berilmu agar menutupi kekurangan agamanya dan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB