Salah satu yang membedakan wanita muslimah dengan wanita kafir adalah dari pakaian yang mereka kenakan, di sini dapat dipastikan bahwa jilbab merupakan ciri khas dari wanita Islam atau muslimah. Jika demikian, kenapa masih ada wanita Islam yang belum berhijab secara syari atau tidak berhijab secara totalitas? Perlu diubah paradigma masyarakat kini mengenai hijab. Hijab bukan kewajiban untuk tamatan pesantren, yang tsaqofah islamiyahnya luas, yang akhlaknya baik, yang ibadahnya bagus, sekali lagi tidak demikian.
Kewajiban menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya atau dalam kata lain takwa merupakan bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada Rabb nya, artinya tatkala kita serahkan segala urusan dan segala aturan kepada Allah maka pada saat itu pula semua aturan yang Allah tetapkan dalam Alquran merupakan suatu hal yang mau tidak mau harus dipatuhi, suka atau tidak suka harus dijalankan, siap atau tidak siap harus diamalkan, begitu konsekuensi takwa.
Hijab merupakan proteksi diri wanita Islam. Ketika Allah menyeru kepada Nabi agar menyeru kepada istri-istri mereka, anak-anak perempuan mereka, saudara-saudara perempuan mereka dan kepada seluruh wanita beriman agar mengulurkan jilbab keseluruh tubuh mereka agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu. Telah jelas bahwa berhijab secara syari bentuk dari ketaatan seorang hamba kepada Rabb nya, bentuk dari keridhaan seorang hamba kepada Rabb nya seperti ridha nya kaum Muhajirin dan Anshar atas setiap perkara yang telah ditetapkan Allah, Allah ridha terhadap mereka, mereka pun ridha terhadap Allah.
Kemudian di sisi lain, hijab merupakan bentuk kasih sayang. Kasih sayang Allah kepada hambaNya, kasih sayang seorang hamba kepada hamba yang lain. Allah menyayangi makhluk yang bernama kaum hawa agar keelokan tubuhnya tidak sembarang dinikmati oleh mata laki-laki nakal, oleh mereka yang hamba syahwat. Lantas, jika demikian sayangnya Allah kepada kaum hawa kenapa kaum hawa itu sendiri tidak menyayangi dirinya sendiri.
Dimana iman di mana akal di mana hati nurani? Sudahkah tertutup hati dan pikiran sehingga setan kian beranak-pinak di diri? Pada saat wanita berlenggak lenggok tanpa menutup aurat secara syari lengkap dengan lekukan tubuh yang molek dan rupa yang cantik lagi menawan dilihat oleh beberapa pasang mata, dan salah satu dari beberapa pasang mata tadi adalah laki-laki yang telah memiliki istri telah terfitnah oleh wanita tadi. Jika demikian wanita yang tidak menutup auratnya secara syari tidaklah memiliki kasih sayang kepada saudaranya (kasih sayang seorang hamba kepada hamba lain).
Alkisah,"Pada satu hari, di kota Madinah ada seorang wanita cantik yang sedang berjalan dengan mengikatkan kerudungnya ke telinganya (yang menjadi kebiasaan wanita pada saat itu) sehingga tampak leher dan dadanya. Seorang laki-laki dari golongan Anshar berpapasan dengannya, karena kecantikan wanita tersebut dia terpesona dan tidak peduli akan keadaan sekelilingnya, dia telah mabuk akan kemolekan wanita tersebut.
Sang wanita memasuki gang sempit, sedang pandangan laki-laki tersebut terus membuntutinya sampai tak terasa dia terbentur sebuah benda keras dan tajam sejenis tulang atau kayu yang menjorok dari tembok sehingga kepala dan dadanya mengucurkan darah segar yang melumuri pakaiannya.Dalam keadaan seperti itu dia datang menghadap Rasulullah saw dan menuturkan semua yang terjadi". Ini adalah salah satu kisah dari sekian banyak kisah fitnah yang terjadi akibat ulah kaum hawa yang tidak menutup auratnya. Semoga wanita-wanita yang membaca ini tidaklah termasuk penyebab dari timbulnya fitnah atau seandainya termasuk di dalamnya mulailah dari sekarang kita memperbaiki diri dengan action yaitu berhijab secara syari. Karena berhijab syari adalah bukti cerdasnya seorang muslimah.
Sumber Link