Kesedihan dalam Kehidupan Rumah Tangga

Admin | Selasa, 02 September 2014 16:54 WIB | 5.889 kali
Kesedihan dalam Kehidupan Rumah Tangga Wahai wanita yang bersedih!

Ada kalanya seseorang melewati kehidupan rumah tangga dengan penuh dengan kekacauan. Anggota keluarga mulai bimbang dan datanglah berbagai masalah. Misalnya saja, seorang suami pergi jauh meninggalkan istri diiringi air mata kesedihan, sehingga sang istri sadar bahwa mungkin ada kekurangan dari suaminya. Syaitan pun berbisik bahwa suami adalah penyebab dari masalah ini. Sehingga ia menyalahkan kondisi yang dihadapi, dan menyalahkan kondisi kehidupan di luar sana, materi yang kurang, dan sebagainya.

Ketahuilah, sebab dibelakang semua masalah adalah syaitan yang selalu berupaya dengan segala tipu dayanya untuk memisahkanmu dengan suami. Maka kembalilah kepada Tuhanmu. Berwudlu, kemudian berniat untuk shalat. Tunaikanlah shalat dengan khusyuk, dan ikhlas. Perbanyaklah doa dalam sujudmu. Usai shalat, kenakanlah pakaian paling bagus, berdandanlah secantik mungkin, seolah-olah engkau sedang menghadapi malam pengantin. Sambutlah suami dengan senyuman, pegang tangannya dan bisikkan, ‘Aku tidak mampu hidup satu jam pun, sedangkan engkau marah kepadaku.’ Mintalah maaf kepadanya, apapun sebabnya. Itu dapat membersihkan diri dan mengembalikan keadaan seperti semula. Maka kembalilah menjalani bahtera rumah tangga tanpa tenggelam.

Wanita shalehah adalah wanita yang paling baik bergaul dengan suaminya, dan mentaatinya setelah ketaatan terhadap Rabnya. Rasulullah Saw. menyanjung pada wanita ini, dan menjadikannya sebagai wanita ideal yang diharapkan setiap pria untuk menikahinya. Ketika Rasulullah ditanya, “Siapakah wanita paling baik?” Beliau menjawab, ‘Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan suaminya. Jika sang suami melihatnya, maka ia menaati suaminya. Jika suami memerintah, ia tidak menyelisihi dalam hal yang dibenci suami pada diri dan harta suami.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya no.9377 dengan sanad hasan).

Duhai wanita yang bersedih!!



Ketika turun firman Allah SWT ”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan per.” (QS. At Taubah [9]: 34). Lalu Umar bergegas, di ikuti Tsaubanj. Kemudian Umar menjumpai Rasulullah dan berkata,” Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya ayat ini terasa berat bagi shahabat-shahabatmu.” Maka Rasulullah Saw bersabda,” Allah SWT tidak mewajibkan zakat, kecuali untuk membersihkan harta kalian yang tersisa, dan mewajibkan warisan, untuk orang-orang setelah kalian.” Karena gembiranya, Umar m bertakbir, kemudian Rasulullah saw. bersabda,” Maukah aku beritahukan kepadamu sesuatu yang baik untuk disimpan?” Yaitu wanita shalihah yang jika suaminya memandangnya, maka ia merasa senang, jika suaminya memerintahnya, maka ia mentaatinya, dan jika suaminya pergi, maka ia menjaganya.” (HR. Abu Daud no.1420, Kitab Zakat, Bab Fi Huquqil Maal, dengan sanad tersambung).

Rasulullah Saw. mengkaitkan masuk surganya seorang istri karena ridha suaminya,

Ummu Salamah Ra berkata, Rasulullah Saw. bersabda,


“Wanita manapun yang meninggal dunia, sementara suaminya ridho, maka dia ada di surga.” (HR. Tirmidzi no.1078, kitab ar Ridhaa’, Bab Maa Jaaa fi Haqqi az Zauj ‘ala al marah, dan Ibnu Majah no.1844, Kitab an Nikah, Bab Haqqu az Zauj ‘ala al marah).

Jadilah wanita seperti diatas, maka anda berhagia.

***

Sumber: Buku La Tahzan for Women, Penulis: Nabil bin Muhammad Mahmud


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB