Marissa Haque, Berkah Menjalankan puasa Daud

Admin | Jum'at, 22 Agustus 2014 11:15 WIB | 6.734 kali
Marissa Haque, Berkah Menjalankan puasa Daud Dalam kehidupan ini, memang banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada sang pencipta. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan Marissa Haque. Bagi wanita yang tengah menyelesaikan pendidikan S3-nya di IPB (Institut Pertania Bogor), jurusan PSL (Pengeloaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup) ini, cara yang ia lakukan agar dirinya lebih dekat dengan Allah Swt. Tak hanya dengan cara melaksanakan ibadah wajib saja. Sebagai wujud syukur dan cintanya kepada Allah Swt. Icha, begitu ia biasa dipanggil, kini rajin melaksanakan ibadah sunnah, salah satunya adalah dengan menjalankan puasa Daud.

"Dari dulu saya memang terbiasa berpuasa Daud, tapi semakin kesini, karena fisik juga sudah semakin tua, jadi tidak serajin dulu, tapi Insya Allah sebisa mungkin saya laksanakan," ungkapannya.

Tak hanya puasa Daud, pada saat akan memutuskan partai mana yang akan ia pilih, Icha juga menyempatkan untuk berpuasa selama 40 hari. "Sebelum saya memutuskan untuk memilih masuk anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebelumnya saya sudah berpuasa selama 40 hari, dan saya memohon untuk dipilihkan yang terbaik," kenang wanita yang kini juga menjabat sebagai direktur eksekutif e-Gov Institute di Jakarta dan Surabaya. "Dengan seperti itu, saya yakin pilihan apa pun yang saya jalani adalah pilihan Allah Swt. Yang terbaik untuk saya," imbuhnya.

Setelah diberi banyak kemudahan dan kesuksesan dalam hidupnya, Icha ternyata tidak lantas sombong. Ia tetap ingat bahwa segala yang ia peroleh selama ini bukanlah miliknya semata. Oleh karena itu, meskipun kesuksesan telah ia raih, namun ia masih rajin berbagi kepada sesama, terutama kaum yang kurang mampu.

Sebagai wujud kepeduliannya, ia dan sang suami rajin mendatangi panti asuhan ataupun berbagi kepada orang yang kurang mampu. Kepeduliannya terhadap sesama juga terlihat dengan keinginannya untuk menjadi guru bahasa Inggris bagi tuna rungu. Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Icha akhirnya memutuskan untuk mengambil pendidikan S2 di Universitas Katolik Atmajaya Fakultas Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI), jurusan Psikolinguistik dangan spesialis Pengajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak tuna rungu (bisu-tuli). Dalam studinya itu, ia belajar untuk membimbing para tuna rungu dengan metode American Sign Language.

Tak hanya itu, rasa sosialnya juga terlihat saat ia dam suami memutuskan untuk menjadi orang tua angkat bagi Bambang, salah seorang pekerja di rumahnya. Bambang yang berasal dari keluarga pas-pasan ini akhirnya dikuliahkan di Universitas Terbuka oleh Icha. Selain itu, wujud kepeduliannya juga tampak hingga saat ini, setelah ia dinobatkan menjadi duta lingkungan hidup dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KLH), duta World Wide Fund (WWF) untuk badak cula satu, dan juga menjadi duta KB mandiri.

Sebagai wujud cintanya terhadap lingkungan, Icha kini memiliki keinginan untuk menjadi menteri kehutanan pada periode mendatang.  "Saya ingin menggantikan MS kaban menjadi menteri kehutanan dan mudah-mudahan penurian hutan berkurang karena saya punya hati untuk lingkungan hidup bukan sekadar dagang," tandasnya. Sedangkan sebagai duta badak, ia aktif menyebarluaskan informasi pelestarian badak. Ia bahkan terlibat langsung dalam pembuatan film dokumenter tentang badak Jawa.



Sumber buku : KISAH-KISAH AJAIB PEGUBAH HIDUP!, Penulis Buku : Ustadz Amrin Ali Hasan


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB