Kecerdasan Seorang Gadis Kecil

Mohammad A. Syuropati | Kamis, 20 Agustus 2015 05:42 WIB | 3.314 kali
Kecerdasan Seorang Gadis Kecil

 

Suatu ketika, raja Anusirwan yang adil itu keluar untuk berburu. Di tengah perjalanan, ia terpisah dari para pengawalnya dikarenakan mengejar buruannya. Lalu ia merasa haus dan melihat sebuah tempat yang dekat darinya. Maka kemudian ia mendatangi rumah salah seorang penduduk untuk meminta air minum. Kemudian keluarlah seorang bocah wanita. Ketika bocah tadi melihat Anusirwan, ia berlari masuk kembali kedalam rumah, dengan segera ia memeras batang tebu, dicampur dengan air, lalu ia membawanya keluar, dan memberikannya kepada Anusirwan. Sebelum meminumnya, Anusirwan melihat kedalam tempat minuman, ternyata ada kotoran dan debu. Maka ia meminumnya sedikit demi sedikit sampai akhirnya habis.


Lalu ia berkata, "Air yang nikmat adalah yang tidak ada kotorannya."

 "Saya sengaja menjatuhkan kotoran pada minuman itu," jawab bocah wanita itu.

"Mengapa engkau lakukan itu?" tanya Anusirwan.


"Karena aku melihat hebatnya dahaga yang engkau rasakan. Aku kuatir engkau akan menghabiskan dalam sekali teguk yang menyebabkan engkau tersedak oleh kotoran," jawab bocah tadi.


 

Anusirwan takjub dengan kecerdasan bocah tadi, lalu ia bertanya lagi, "Berapa batang tebu yang kamu peras dalam satu gelas tadi?"

"Satu" jawab si bocah.

 

Semakin tambah heran ia. Kemudian ia berlalu dari bocah tadi dan mencari tahu berapa besar penghasilan penduduk daerah tersebut. Ternyata pengahasilan daerah tersebut sangat sedikit, maka di dalam hati ia bermaksud menambahnya. Setelah beberapa waktu, ia kembali lagi ke tempat itu, ia mendatangi lagi bocah wanita itu dan meminta minuman, lalu keluarlah bocah itu dengan sendirinya. Ketika melihat Anusirwan, tahulah ia, maka dengan segera ia masuk kembali untuk membuatkan minuman. Kali ini, ia membuat minuman agak lama. Ketika bocah itu keluar untuk memberikan minuman, bertanyalah Anusirwan, "Kamu sangat lama, kenapa?"

 

 

Si bocah menjawab "Keinginanmu tidak akan tercukupi dengan hanya satu batang tebu, akan tetapi dengan tiga batang tebu."

 

 "Apa sebabnya?" tanya Anusirwan.

 
"Perbedaan niat tuan! Saya mendengar bahwa bila niat seorang penguasa berubah, maka kebaikan dan keberkahan kaum akan hilang," jawab si bocah.

 

Anusirwan pun tertawa, dia mengurungkan niat hatinya untuk menambah penghasilan daerah tersebut. Kemudian ia menikahi bocah wanita tadi karena takjub akan kecerdasannya.



 

Sumber buku : Jangan bersedih! 150 cerita hikmah penyejuk hati
Penulis buku : Mohammad A. Syuropati

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB