Kehidupan Kita Hanyalah Alam yang Kecil

Admin | Selasa, 20 Mei 2014 11:28 WIB | 4.800 kali
Kehidupan Kita Hanyalah Alam yang Kecil
Usia semakin berkurang seiring dengan bergantinya hari. Maka apakah kita berhak hidup dalam kesedihan?

Tahun demi tahun berlalu, dan kita senantiasa melakukan percobaan serta adaptasi kehidupan. Menyaksikan matahari yang sama setiap hari, dan selalu berupaya menundukkan jiwa dengan mengatakan bahwa matahari hari ini berbeda dengan matahari kemarin. Pertanyan terus bergulir tanpa jawaban yang sempurna. Rasa bosan dan malas  menjadi rutnitas. Maka terciptalah kehidupan yang monoton.

Semua itu dapat membuat kita terjebak dalam sulitnya menjalani kehidupan. Dada serasa sesak, meski hari terus bergulir. Namun kita tidak mungkin selamanya merasakan sakit, sehingga keberadaannya tidak memiliki arti dan tujuan.

Hari datang dan pergi, malam pun menyisakan waktu siang. Matahari menyelaraskan dengan perasaan, dan rembulan serasa tidak berarti dengan keberadaannya. Ia benar-benar telah kehilangan perasaannya, sedangkan bintang-bintang hilang dari kejauhan. Bumi seolah menjadi planet yang tidak berguna di samudera galaxy, sehingga segala sesuatu menjadi tidak memiliki arti. Walau ia mencoba untuk bunuh diri dan mengajak orang untuk melakukannya.

Seandainya tidak ada cahaya cinta, senyuman harapan, bunga yang semerbak, dan anak kecil menyejukkan pandangan mata.

Seandainya tidak ada iman pada Sang Pencipta Azza wa Jalla, maka akan terjadi ujian terakhir yang ada dimuka bumi ini.



Sumber: Buku La Tahzan for Women



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB