Wahai wanita yang bersedih....
Barengilah
kenikmatan dari Allah dengan rasa syukur dan taat kepada-Nya. Nikmatilah
air sebagai minum, untuk berwudhu dan mandi. Manfaatkanlah matahari,
baik itu untuk menghangatkan dan menerangi. Basuhlah dengan air purnama
yang sejik dan segar.
Petiklah buah-buahan, minumlah dari
sungai-sungai dan perhatikanlah luasnya lautan. Ikutilah jejak teladan,
bersyukurlah kepada Yang Maha Gagah lagi Maha Pengampun. Raja Yang
Memaksa. Ambillah faedah dari anugrah yang telah di berikan Allah.
Janganlah mengingkari nikmat Allah,
"Mereka mengetahui nikmat
Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang kafir." (QS. An Nahl [16]: 83 ).
Berhati-hatilah
akan kekufuran. Sebelum engkau melihat duri dalam bunga, perhatikanlah
keindahannya. Sebelum mengadu akan teriknya matahari, nikmatilah
sinarnya. Sebelum mengadu akan gelapnya malam, ingatlah ketenangan dan
kedamaiannya. Mengapa engkau selalu pesimis dan cepat menggap jelek
terhadap sesuatu?
Mengapa pula engkau merubah laju kenikmatan?
Allah SWT berfirman, " tdaklah kamu pehatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran." ( Ibrahim [14]:28 )
Ambilah kenikmatan ini dan terimalah dengan baik. Bersyukurlah kepada Allah atas semua nikmatan.
Perbanyaklah istigfar
Duhai wanita yang bersedih...
Seorang
istri bercerita, " suamiku meninggal dunia saat usiaku tiga puluh
tahun. Waktu itu memiliki 5 anak laki-laki dan perempuan.
Dunia
serasa gelap, aku selalu menangis, sehingga pandangan menjadi kabur. Aku
putus asa, kesedihan menerpa, kebimbangan menyelimuti, terlebih
anak-anakku masih kecil, padahal kami tidak memiliki bekal yang cukup.
Saya sudah berusaha hemat dari sisa harta peniggalan suami demi memenuhi
kebutuhan hidup. Suatu ketika, saya mendengar seorang syaikh yang
membawakan sebuah hadits melalui siaran radio.
Rasulullah saw bersabda
"Barang
siapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi
setiap kesedihan, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya. " ( HR.
Ahmad dalam Musnadnya, no.2152 dan amalul yaum wal lailah karya Ibnu
Sina no.361 ).
Setelah mendengar sabda Rasulullah tersebut, saya
memper-banyak istigfar, demikian pula dengan anak-anak, saya ajak untuk
banyak istigfar. Setelah kurang lebih enam bulan, datanglah sebuah
proyek yang membeli tanah kami yang sudah lama. Aku mendapatkan uang
hingga milyaran rupiah. Sehingga anakku bisa kembali ke sekolah dan
menjadi murid paling pintar di sekolahnya. Ia hafal Al-Quraan, dan
Allah memudahkan segala urusan kami. Hilangkanlah kesedihan, bimbang,
dan gunadah. Allah menggantikannya dengan kebaikan dari berkah istigfar
dan ataat kepada Rasulullah SAW dari apa yang telah Beliau perintahkan,
untuk senantiasa sabar dalam menghadapi setiap musibah dan memuji kepada
Allah atas curahan kenikmatan dan kedamaian hidup.