Menerima Kenikmatan dengan Baik

abatasa | Rabu, 19 Maret 2014 04:41 WIB | 3.828 kali
Menerima Kenikmatan dengan Baik
Wahai wanita yang bersedih....
Barengilah kenikmatan dari Allah dengan rasa syukur dan taat kepada-Nya. Nikmatilah air sebagai minum, untuk berwudhu dan mandi. Manfaatkanlah matahari, baik itu untuk menghangatkan dan menerangi. Basuhlah dengan air purnama yang sejik dan segar.

Petiklah buah-buahan, minumlah dari sungai-sungai dan perhatikanlah luasnya lautan. Ikutilah jejak teladan, bersyukurlah kepada Yang Maha Gagah lagi Maha Pengampun. Raja Yang Memaksa. Ambillah faedah dari anugrah yang telah di berikan Allah. Janganlah mengingkari nikmat Allah,

"Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir." (QS. An Nahl [16]: 83 ).

Berhati-hatilah akan kekufuran. Sebelum engkau melihat duri dalam bunga, perhatikanlah keindahannya. Sebelum mengadu akan teriknya matahari, nikmatilah sinarnya. Sebelum mengadu akan gelapnya malam, ingatlah ketenangan dan kedamaiannya. Mengapa engkau selalu pesimis dan cepat menggap jelek terhadap sesuatu?
Mengapa pula engkau merubah laju kenikmatan?

Allah SWT berfirman, " tdaklah kamu pehatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran." ( Ibrahim [14]:28 )

Ambilah kenikmatan ini dan terimalah dengan baik. Bersyukurlah kepada Allah atas semua nikmatan.
Perbanyaklah istigfar
Duhai wanita yang bersedih...

Seorang istri bercerita, " suamiku meninggal dunia saat usiaku tiga puluh tahun. Waktu itu memiliki 5 anak laki-laki dan perempuan.

Dunia serasa gelap, aku selalu menangis, sehingga pandangan menjadi kabur. Aku putus asa, kesedihan menerpa, kebimbangan menyelimuti, terlebih anak-anakku masih kecil, padahal kami tidak memiliki bekal yang cukup. Saya sudah berusaha hemat dari sisa harta peniggalan suami demi memenuhi kebutuhan hidup. Suatu ketika, saya mendengar seorang syaikh yang membawakan sebuah hadits melalui siaran radio.

Rasulullah saw bersabda
"Barang siapa memperbanyak istigfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihan, dan kelapangan untuk setiap kesempitannya. " ( HR. Ahmad dalam Musnadnya, no.2152 dan amalul yaum wal lailah karya Ibnu Sina no.361 ).

Setelah mendengar sabda Rasulullah tersebut, saya memper-banyak istigfar, demikian pula dengan anak-anak, saya ajak untuk banyak istigfar. Setelah kurang lebih enam bulan, datanglah sebuah proyek yang membeli tanah kami yang sudah lama. Aku mendapatkan uang hingga milyaran rupiah. Sehingga anakku bisa kembali ke sekolah dan menjadi murid paling pintar di sekolahnya. Ia hafal Al-Quraan, dan Allah memudahkan segala urusan kami. Hilangkanlah kesedihan, bimbang, dan gunadah. Allah menggantikannya dengan kebaikan dari berkah istigfar dan ataat kepada Rasulullah SAW dari apa yang telah Beliau perintahkan, untuk senantiasa sabar dalam menghadapi setiap musibah dan memuji kepada Allah atas curahan kenikmatan dan kedamaian hidup.


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB