Sosok Perempuan Hebat dan Istimewa [ bag.2 ]

abatasa | Kamis, 09 Januari 2014 04:46 WIB | 14.862 kali
Sosok Perempuan Hebat dan Istimewa [ bag.2 ]
A. Aisyah Binti Muzahin
......

B. Siti Masyithah

Siti Masyithah adalah budak keluarga Firaun. Seharihari ia sebagai penata rambut putri Firaun. Secara diamdiam Masyithah mengikuti ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Musa a.s. Pada suatu hari, ia sedang duduk menyisir rambut putri Firaun, tiba-tiba sisir yang dipegangnya jatuh. sepontan ia berkata, "Dengan nama Allah, binasalah orangorang yang kafir kepada Allah!" Mendengar kalimat itu, putri Firaun bertanya, "Apakah kamu mempunyai Tuhan selain ayahku?"

Masyithah menjawab, "Benar. Tuhanku, Tuhan ayahmu, dan Tuhan segala sesuatu adalah Allah SWT."
Tiba-tiba putri Firaun menamparnya. Lalu ia melaporkan kejadian itu kepada ayahnya.
Firaun kemudian memerintahkan agar Masyithah di-hadapkan kepadanya. Firaun bertanya, "Apakah kamu me-nyembah Tuhan selain aku?"

Masyithah menjawab, "Benar. Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan segala sesuatu adalah Allah SWT. Hanya kepadaNya aku menyembah."
Firaun pun menyiksanya, mengikat kedua tangan dan kakinya, lalu memasukkannya ke kandang ular. Ia dibiarkan dalam keadaan seperti itu selama beberapa hari.

Suatu hari, Firaun menemuinya dan bertanya, "Apakah kamu ingin supaya hukumanmu dihentikan?"
Masyithah tetap menjawab, "Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhan segala sesuatu adalah Allah SWT."
Firaun berkata, "Aku akan membunuhmu dan semua anakmu jika kamu tidak mau menarik perkataanmu." Masyithah menjawab, "Putuskan lah apa yang hendak kamu putuskan."

Mendengar jawaban itu, Firaun memerintahkan agar disiapkan lempengan tembaga yang telah dipanaskan. Lalu Firaun memerintahkan agar Masyithah dan anak-anaknya dilemparkan ke atasnya.

Bala tentara Firaun langsung melemparkan anak-anak Masyitah satu persatu. Ketika tiba giliran anaknya yang masih bayi (dalam ayunan dan menyusui) anak itu berkata, "Ibu, loncatlah ke sana, jangan gentar karena engkau berada di jalan yang benar." Menurut satu riwayat, ada empat bayi yang masih dalam ayunan tetapi sudah bisa berbicara, yaitu bayi Masyithah, bayi yang menjadi saksi bagi Nabi yusuf a.s., bayi yang menjadi teman Juraij, dan Nabi Isa a.s."

Setelah semua anaknya dilemparkan kemudian giliran Masyitah. Sampai akhirnya ia meninggal dunia dalam keadaan mempertahankan keimanan kepada Allah SWT.

Menurut versi lain, sebagaimana dikemukakan oleh Abu AI-Aliyah, Masyitah dan anak-anaknya disiksa oleh Firaun bukan dengan dilempar di atas lempengan tembaga panas, tetapi disembelih satu persatu. Firaun menyembelih anak Masyithah yang pertama dan kedua di depan matanya. Lalu ruh kedua anaknya itu menyampaikan kabar gembira dan berkata kepada Masyithah, "Berbahagialah, wahai Bunda! Engkau akan mendapatkan pahala."

Penyiksaan yang dilakukan oleh Firaun terhadap Masyithah disaksikan langsung oleh istrinya, Asiyah binti Muzahim. Menurut Ibnu Katsir, "Istri Firaun mendengar suara ruh anak Masyithah itu. Ia pun beriman kepada Allah SWT. Bahkan ketika mencabut nyawa Masyitah, Allah SWT menampakkan pahala, kedudukan, dan kemuliaannya di surga kepada istri Firaun. Ia melihatnya sehingga bertambahlah keimanan, keyakinan, dan kepercayaannya."


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB