Mengusir Kekhawatiran dan Keraguan

abatasa | Jum'at, 02 Agustus 2013 08:49 WIB | 3.827 kali
Mengusir Kekhawatiran dan Keraguan
Kekhawatiran menghalangi kita untuk maju dengan penuh kegembiraan. Perasaan itu membuat kita hilang keseimbangan, dan memaksa kita menguatkan cengkeraman pada isyarat positif dalam hidup kita.

Kekhawatiran terhadap anak-anak kita bisa mewarnai pilihan, reaksi, dan niatan kita. Kita khawatir bahwa anak kita akan jatuh, gagal mencapai apa yang diharapkan, terluka, dinilai secara keliru.

Akan tetapi, kekhawatiran kita sering menular pada anak-anak, dan menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan pada hasil yang positif. Dalam usaha melindungi anak agar tidak merasakan sakit, kadang-kadang kita menghalangi hubungan mereka dengan ruh yang luar biasa indahnya yang secara spontan tercurah melalui mereka.

Kekhawatiran menghilangkan kemampuan kita untuk mendengar petunjuk yang senantiasa tersedia. Marilah kita gantikan kekhawatiran dengan kepercayaan dengan menciptakan pemicu mental-tombol yang bisa dipencet-saat kita hendak menghadapi hal-hal yang menimbulkan keraguan. Tutup mata Anda dan bayangkan sebuah tombol cahaya raksasa-merah dan berkedip-kedip. Kini, berpura-puralah bahwa Anda mematikan tombol, dan kedip-kedip itu pun hilang; inilah isyarat bagi Anda untuk melepaskan kekhawatiran dan dengan tenang meyakini kekuasaan Ilahi. Jadikan ini kebiasaan, yaitu selalu memencet tombol tersebut, saat kekhawatiran menyelinap ke dalam kesadaran Anda.

Lebih mudah untuk mengikuti petunjuk sebagai pengawal duniawi bagi anak kita kalau kita bisa mengendalikan kekhawatiran. Anak-anak kita menarikan tarian kehidupan mereka sendiri, dengan bimbingan dari spirit mereka, dan tugas kita adalah dengan gembira melapangkan jalan bagi tarian itu dan bukannya mengganggu mereka dengan kekhawatiran yang tidak perlu. Segala sesuatu berubah, terutama anak-anak kita. Daripada mengkhawatirkan pertumbuhan mereka, lebih baik kita merengkuhnya. Lihatlah anak- anak Anda menapaki jalan hidup mereka dengan bimbingan dan kasih sayang Ilahi.

Memang sulit, sebagai orangtua, untuk berlepas tangan. Namun, kita akan merasakan kedamaian jika kita buang kekhawatiran kita dan mengetahui bahwa anak-anak men­dapatkan bimbingan yang penuh kasih sayang. Ketenangan akan selalu terasa dalam batin kita. Mari kita ciptakan teladan bagi anak-anak kita dengan membuat batin kita selalu tenang.

Disadur dari buku SQ untuk Ibu, Penulis: Mimi Doe, Penerbit KAIFA



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB