Haura sangat mencintai Hasan, suaminya. Begitu pun sebaliknya. Hasan
begitu menyayangi Haura. Tak segan dia menyatakan betapa besar kasih dan
sayangnya kepada Haura, baik di depan Haura sendiri maupun di depan
handai taulannya.
"Wahai Haura, begitu melihatmu, semua beban berat di pundakku terasa
ringan seperti bulu. Rasa lelah musnah seketika," pujian seperti itulah
yang sering kali diutarakan Hasan kepada istrinya.
"Alhamdulillah, Suamiku. Sebenarnya hanya satu yang kulakukan, yaitu
selalu mengharap ridhamu," jawab Haura. Haura memang selalu berusaha
merebut hati dan mencari cinta suaminya. Haura juga selalu mengharap
ridha Hasan agar mendulang pahala, demi meretas jalan menuju surga.
"Haura, apa yang kaulakukan sehingga suamimu begitu menyayangi dan mencintaimu?" tanya salah seorang kerabat Haura.
"Aku selalu berhias untuk suamiku," jawab Haura sambil tersenyum.
"Aku juga setiap hari selalu berhias untuk suamiku. Aku memakai celak
dan wewangian. Tapi ketika pulang ke rumah, suamiku tetap saja berwajah
muram," si kerabat kurang puas dengan jawaban Haura.
Sekali lagi, Haura tersenyum.
"Bukan hanya berhias seperti itu, wahai Saudariku. Aku selalu berhias
agar mendekati kecantikan bidadari surga," kata Haura kemudian.
"Tak hanya cantik parasnya, bidadari surga juga cantik akhlak juga harum bau tubuhnya," lanjut Haura.
"Bagaimana mungkin kita bisa menyamai kecantikan bidadari surga?" kerabat Haura semakin penasaran.
‘Ya, memang tidak mungkin. Tapi setidaknya, kita selalu berusaha untuk
menyamainya. Caranya, berhias- lah dengan apa yang Allah halalkan.
Percantik akhlakmu dengan ibadah kepada Allah dan bertuturlah yang
manis. Perlakukan suamimu dengan lembut, hormati dia, jangan pernah
menyakitinya. Niscaya benih-benih cinta akan tumbuh semakin subur di
antara kalian," jelas Haura panjang lebar.
Si kerabat mengangguk puas dengan penjelasan Haura. Dia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari Haura.
"
Ciri khas wanita salihah yaitu wanita yang selalu berusaha merebut
hati suaminya, mencari cinta suaminya, serta selalu mengharap ridha
suaminya. "
Sumber :