Sehat Dengan Bahan yang Tepat ( Bag 4 )

abatasa | Kamis, 21 Februari 2013 07:55 WIB | 10.080 kali
Sehat Dengan Bahan yang Tepat ( Bag 4 ) Kapas termasuk salah satu serat tertua yang dibudidayakan manusia. Sejumlah bukti arkeologi menunjukkan bahwa %apas telah digunakan sejak 7.000 tahun yang lalu dan tetap bertahan hingga sekarang. Bahkan, kapas menjadi serat alami vang paling sering digunakan hingga hari ini. Penggunanya pun berasal dari berbagai kalangan, mulai dari bangsawan hingga rakyat jelata. Faktor kenyamanan dan daya serap yang tinggi terhadap keringat biasanya menjadi alasan orang untuk menggunakan pakaian berbahan katun, selain karena harganya yang relatit murah, mudah dicuci, kuat, dan serbaguna. Kain katun pun dapat serapuh kain pembalut sampai sekuat kain kanvas untuk tenda dan atap.

Katun (cotton) atau kapas adalah serat selulosa alami yang diperoleh dari tanaman kapas yang tingginya sekitar 90 cm sampai 1,2 m. Ketika bunga pertama kali muncul berwarna putih susu, lalu berkembang menjadi merah jambu. Selanjutnya, biji kapas akan muncul dan dalam waktu 6-9 minggu, biji kapas ini masak, lalu berubah menjadi cokelat dan terbuka untuk memperlihatkan seratnya yang putih lembut. Seratnya mempunyai helaian panjang yang tumbuh dari kulit biji. Serat-serat inilah yang akan dipintal dan ditenun menjadi kain di pabrik pengolahan kapas.

Secara umum, serat kapas memiliki ciri atau sifat-sifat khusus yang menjadi kelebihan sekaligus kelemahannya.
  • Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
  • Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basah ke¬kuatannya bertambah sekitar 25 persen. Kekuatan kapas dapatditingkatkan dengan jalan merendam dalam coustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap pada waktu dicelup.
  • Kapas sangat higroskopis atau mengisap air.
  • Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapas mudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapas perlu dikanji dan disempurnakan dengan damar buatan.
  • Kapas tahan uji adalah tahan panas setrika yang bersuhu tinggi.
  • Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyak lindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obat kelantang. Jadi, bahan kapas dapat dikelantang.
  • Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik. Meskipun demikian, asam organik digunakan juga untuk memperindah tenunan dari kapas sehingga dengan kadar tertentu kapas dapat menjadi tembus terang. Proses ini disebut dengan memperkamen. Yaitu, merendam dalam larutan campuran asam belerang dan air dingin dengan perbandingan 2:1.
  • Kain kapas tahan ngengat, tetapi tidak tahan cendawan. Oleh karena itu, kain dari bahan kapas harus disimpan dalam keadaan kering.
  • Bahan kapas biasanya susut saat dicuci. Oleh karena itu, ketika akan menggunakannya, sebaiknya direndam terlebih dahulu sebelum digunting agar tidak berubah ukuran setelah dibuat pakaian.

 

Ada banyak produk industri yang menggunakan bahan kapas dalam berbagai aplikasinya. Dalam industri tekstil, misalnya, kapas digunakan untuk membuat sejumlah produk, termasuk handuk untuk mandi karena sifatnya yang mudah menyerap air, jubah, denim untuk blue jeans, dan kambrik. Bahan ini pun banyak digunakan dalam pembuatan kemeja kerja biru, korduroi, kaus kaki, pakaian, seprai, sebagian besar T-shirt, dan bahan untuk benang yang digunakan dalam rajutan. Bahan dari serat kapas pun banyak digunakan untuk keperluan alat rumah tangga, seperti alas kasur, sarung bantal, alas meja, dan serbet. Bahan dasar kosmetik pun banyak menggunakan bahan dari serat kapas, misalnya kapas pembersih dan spon bedak. Perlengkapan dasar medis pun, seperti perban, dibuat dari bahan dasar kapas.


Seiring kemajuan dalam industri tekstil, selain bahan kain yang sepenuhnya terbuat dari katun, ada juga bahan lain yang berasal dari campuran katun dengan serat lainnya, termasuk rayon dan serat sintetis, seperti poliester. Di pasaran pun kita akan dengan mudah mendapatkan kain berbahan katun murni atau campuran dengan beragam jenis dan kualitas, misalnya katun jepang, katun paris motif, katun paris polos, katun silk, katun minyak, katun biasa, ataupun bahan seperti popelin, belacu, berkolin, kain putih, dril, rubis, maupun voal.



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB