Abatasa - Belajar Bersama

Sehat Dengan Bahan yang Tepat ( Bag 2 )

Oleh abatasa pada Selasa, 19 Februari 2013 07:13 WIB

WOL

Wol adalah serat untuk bahan tekstil yang diperoleh dari domba dan sejumlah hewan lain yang berbulu tebal, khususnya jenis kambing, unta, maupun kelinci angora. Meskipun demikian, bahan wol dari bulu domba yang paling umum dipergunakan. Wol termasuk serat yang mengandung protein dan belerang sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia dibandingkan serat selulosa.

Ada sejumlah ciri khas dari wol yang membedakannya dengan rambut atau bulu hewan kebanyakan, yaitu sifatnya yang bisa berkerut, elastis, dan tumbuh membentuk kluster atau gundukan-gundukan. Serat wol sendiri bersifat hi- drofilik, artinya mudah menyerap cairan. Bahan wol ini menjadikan mampu menyerap keringat atau cairan sampai sepertiga dari beratnya. Apabila dibandingkan dengan katun atau serat sintetis, serat wol lebih tahan terhadap panas sehingga hanya akan terbakar pada suhu tinggi. Dengan demikian, risiko terbakar, meleleh, atau rusak karena panas menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Karena karakteristik ini pula, pelepasan panas oleh wol terbilang rendah sehingga wol sangat cocok digunakan di tempat bersuhu dingin karena dapat menahan panas lebih lama. Serat yang satu ini pun tahan terhadap listrik statis sehingga kecil kemungkinan untuk lengket atau melekat pada tubuh.

Di lihat dari aspek warna, wol umumnya berwarna krem meskipun beberapa jenis domba menghasilkan warna alami, seperti hitam, cokelat, perak, atau campuran. Itmpilan warna ini berpengaruh pula pada kualitas serat wol di pasaran.

Dilihat dari aspek tekstur, serat wol setidaknya dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu wol halus, wol sedang, :an wol kasar atau wol permadani. Wol dikatakan halus apabila seratnya bertekstur halus, lembut, kuat, elastis, dan seriting. Tekstur wol dikatakan sedang apabila lebih kasar, lebih panjang, dan lebih berkilau dari wol halus. Adapun wol kasar, yang biasanya dihasilkan dari biri-biri berekor gemuk dan lebar, memiliki tekstur lebih kasar dari jenis wol halus dan sedang dengan warna yang bervariasi, dari putih sampai hitam panjang.

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kualitas wol, selain warna dan tekstur, antara Iain diameter serat, kerutan, kekuatan, dan elastisitas yang dimilikinya. Akan tetapi, di antara semua faktor tadi, diameter serat adalah yang paling penting dalam menentukan kualitas dan harga. Di antara semua jenis wol pun, jenis merino adalah yang paling bagus karena kehalusan dan diameter serat yang dimilikinya. Dalam satu incinya, wol jenis merino (domba Spanyol) bisa memiliki 100 lipatan keriting, sedangkan wol kasar seperti karakul hanya memiliki 1 sampai 2 lipatan keriting.

Secara umum, serat wol memiliki dua sifat pokok yaitu kimia dan fisika yang sangat memengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Sifat kimiawi dari wol antara lain sebagai berikut.

Adapun sifat fisika dari wol adalah sebagai berikut.