Berapa kali Anda mendengar orang
berkata, "Masa remaja sangat menyiksa"? atau, "Tunggu sampai anakmu remaja.
Mengerikan." Kita langsung percaya saja pada konsepsi keliru mengenai tahap
kehidupan ini. Kita pun percaya saja bahwa saat anak kita menginjak usia
remaja, kita pasti akan kesulitan. Bagaimana kalau kita mengubah cara berpikir
kita? Bagaimana jika, bukannya memercayai, dan kemudian menciptakan situasi
yang menakutkan itu, kita mengubah keyakinan populer tersebut? Sebagai gantinya
kita katakan saja, "Anak remaja saya yang cemerlang selalu penuh harapan,
energi, kegembiraan, dan saya menerimanya seutuhnya. Kami menjalin hubungan
yang sangat menyenangkan."
Pikirkan tentang semua sifat yang Anda sukai dalam
diri anak Anda; dan katakan kepadanya sifat-sifat apa itu. Buat daftar saat
indah yang kalian nikmati bersama dan betapa berartinya itu bagi Anda. Setiap kali Anda membayangkan anak remaja Anda secara negatif, format ulang bayangan itu. Gunakan peneguhan seperti, "Saya
merelakan dan menyerahkan kepada Tuhan agar membimbing anak saya tercinta untuk
meraih segala kebaikan. Dia merupakan perwujudan cahaya Tuhan yang paling sempurna." Bukan berarti Anda memberinya kebebasan dengan
begitu saja dan tidak mau tahu akibatnya-melainkan Anda hendaknya menyingkirkan
setiap perilaku yang tidak menarik dan merengkuh esensi anak remaja Anda.
Cobalah membayangkan
seperti apa kehidupan putri atau putra Anda. Buatlah gambaran sejelas mungkin.
Sediakan waktu dan isilah semua detailnya. Seperti apa kelihatannya? Anda
bahkan bisa melakukan ini bersama-sama. Sediakan waktu pada malam hari untuk
mengumpulkan semua jenis majalah di meja dapur. Proyek kesenian pasti akan bisa
mengubah remaja yang paling
cuek pun menjadi anak yang penuh semangat. Cari
gunting, lem, dan papan poster. Potonglah gambar-gambar yang melukiskan impian
hidup kalian dan ciptakan "papan citra" kalian sendiri. Potonglah papan itu
menjadi bagian-bagian yang menggambarkan berbagai aspek hidup kalian. Gadis
remaja Anda mungkin ragu-ragu pada awainya, tetapi kebanyakan anak akan
sangat
menyukai proyek semacam ini. Gantung papan yang sudah selesai di tempat yang
kalian dapat melihatnya setiap hari. Jangan lupa menggunting kata-kata yang
dapat melukiskan diri kalian-"dinamis", "bahagia", "damai’’.
Mungkin akan sulit, tetapi cobalah untuk tidak mengatur
perasaan anak remaja Anda. "Kau tengah mengalami tahap yang sulit. Ibu
mengalaminya juga saat remaja dan semua itu disebabkan oleh hormon." Tidak ada
yang tahu persis bagaimana perasaan orang lain, dan remaja pasti mengira bahwa mereka mengenal emosi
mereka sendiri dengan pasti. Ingatlah bahwa kalian masing-masing adalah makhluk
spiritual yang tengah menjalani pengalaman sebagai manusia-dan belajar
bersama-sama sambil jalan.
Disadur dari buku SQ untuk
Ibu, Penulis: Mimi Doe, Penerbit KAIFA