Setiap anak memiliki kemampuan berkomunikasi. Namun, tingkat pencapaian penguasaannya berbeda-beda pada setiap anak. Meski demikian, latihan dan rangsangan yang dilakukan terus menerus dapat mengembangkan keterampilan berbahasa. Misalnya, pada anak tuna rungu. Sejauh organ bicara anak berfungsi baik, jika dilatih terus menerus ia dapat berbicara meski dengan cara atau bunyinya sendiri.
Untuk mengoptimalkan keterampilan berbahasa anak, berbagai aktivitas bersama si kecil ini cukup membantu:
Membacakan cerita
Membacakan cerita atau dongeng umumnya disukai anak-anak. Anda bisa melakukannya sejak anak masih bayi sekalipun. Bacakan cerita dengan ekspresif dan intonasi suara jelas. Untuk batita, sebaiknya bercerita menggunakan buku cerita bergambar.
Sehingga, sambil bercerita Anda bisa menunjukkan nama bendanya atau gambamya. Buat balita dan anak, kegiatan bercerita bisa tidak menggunakan buku. Dengan demikian, sekaligus mengasah imajinasi anak.
Merangkai Cerita
Anak-anak gemar ‘membaca’ gambar. Adakalanya ia ‘sok’ bisa membaca. Dibacanya kalimat dalam buku sambil ia menunjuk tulisan. Tetapi, sebenarnya ia menerjemahkan gambar yang dilihatnya dengan tulisan dalam buku. Artinya bacaan itu dikarangnya sendiri. Nah ada bisa membantu anak merangkai gambar menjadi cerita. Misalnya, gambar gajah dan anak-anaknya, mintalah anak merangkainya menjadi cerita sederhana.
Bermain Peran
Anak-anak umumnya suka bermain peran. Permainan ini juga merangsang kemampuan bicara anak, sebab, dalam adegan yang dimainkan anak terdapat dialog. Doronglah anak bermain peran dengan kakak atau temannya. Sediakan sarananya, misal alat-alat dokter jika anak ingin menjadi dokter. Buku dan pensil untuk berperan sebagai guru dan murid. Atau boneka dan alat-alat masaknya jika ia ingin berperan sebagai orangtua dan anaknya. Doronglah berdialog dengan baik.
Berdiskusi
Meski anak masih batita sekalipun Anda bisa mengajaknya berdiskusi. Banyak hal di sekitar kita yang menjadi bahan diskusi. Misalnya, jika melihat semut. Anda bisa bertanya, “semut itu punya rumah enggak ya? Kira-kira rumahnya di mana ya? Kenapa ya dia suka yang manis-manis, dan sebagainya.”
Acara diskusi ini juga membuat anak mudah mengungkapkan perasaannya, dan bercerita apa yang dia rasakan atau alami.
Bermain Huruf dan Angka
Saat anak sudah mengenal huruf dan angka, Anda dapat mengajak anak melakukan permainan ini. Caranya mudah, ambillah sebuah buku, misalnya buku ceritanya, dan mintalah anak mencari huruf tertentu atau angka tertentu, minta ia sebutkan setelah itu lingkari dengan pena. Atau, gunakan kartu-kartu gambar. Mintalah anak menyebutkan huruf awai kata “Bebek, semut, tomat, dan sebagainya.”
Bermain Tebak Kata
Permainan ini sangat menarik anak-anak. Misalnya, mintalah anak menyebut nama benda apa saja yang huruf awainya “M,” atau “S”, dan sebagainya. Atau, Anda dapat bermain tebak kata dengan menunjukkan cirri-ciri benda yang diinginkan. Misalnya, “wamanya coklat kehitaman, kulitnya bersisik, buah apa namanya?” Lakukan secara bergiliran dengan anak. ■
Disadur dari buku Pintar Pintar Linguistik - editor Deni Karsana - Wyeth Nutritionals