Yuk, Kembangkan Potensi Spiritual Anak

Kamis, 16 Februari 2012 00:00 WIB | 4.102 kali
Yuk, Kembangkan Potensi Spiritual Anak Anda dapat meningkatkan kepintaran spiritual anak dengan mengenalkan makna suatu peristiwa, situasi dan kehidupan beserta nilai-nilainya. Semakin dini Anda mengenalkan makna kehidupan, ‘Titik Tuhan’ dalam otaknya akan berkembang dengan baik. Seperti yang dikatakan pasangan Danah Zohar dan Ian Marshall, "Semakin dini ‘Titik Tuhan’ dilatih, maka titik itu akan berkembang membesar. Jika tak pernah dilatih, justru akan sebaliknya, mengecil."

Bagaimana Meningkatkan Kepintaran Spiritual Anak?

  1. Latihan Spontan, Latihlah anak untuk berlaku spontan. Berlaku spontan adalah tanggapan yang keluar dari inti diri yang paling dalam. Memang, selalu ada risiko dan ketidakpastian dari berlaku spontan. Tapi toh, anak dapat belajar dari kedua risiko tersebut.
  2. Kasih Sayang yang Mendisiplinkan, Anda dapat mendisplinkan anak melalui kasih sayang. Dan sesekali biarkan ia melalui sebuah kesulitan untuk mempelajari kasih sayang. Lewat kasih sayang anak akan ikut menyatu dengan orang lain dan dapat merasakan penderitaannya sendiri.
  3. Memaknai Peristiwa, Tanyakanlah makna dari setiap peristiwa yang dilalui atau dilihatnya. Seorang pendeta Tibet mengatakan, "Kita dapat menemukan makna hidup hanya dengan meminum segelas air jika kita melakukannya dengan semangat yang benar.
  4. Dekatkan anak pada alam.
  5. Bacakan dan mengingat syair atau ayat kitab suci yang menggugah kesadaran anak.
  6. Dorong anak untuk merasakan kekuatan untuk berubah menjadi yang lebih baik.
  7. Diskusikan dengan anak mengenai apapun yang dilakukannya.
  8. Tanamkan nilai-nilai (values) agar ia memiliki keteguhan hati dan tetap menyadari bahwa ada banyak jalan lain menuju kehidupan.

Penghambat Perkembangan Pintar Spiritual

Setiap anak punya kemampuan untuk mengembangkan kepintaran spiritual. Namun kepintaran ini juga dapat turun kualitasnya-bahkan terhambat-jika anak mengalami hal-hal berikut:

  • Tidak mendapat cukup kasih sayang dari orangtua.
  • Orangtua terlalu memberi target dan beban berlebih pada anak.
  • Pola pendidikan yang terlalu mengekang dan protektif.
  • Anak terlukai bathinnya, karena merasa terasing, dan tak berharga.

Hal-hal di atas dapat membuat anak tak ingin mengembangkan beberapa bagian positif dari dirinya sama sekali. Atau, mengembangkan beberapa bagian tapi tidak proporsional atau dengan cara yang negatif.

 
Disadur dari buku Pintar Spiritual - editor Deni Karsana - Wyeth Nutritionals

 



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB