Saat kita tidak bahagia, kita sering merasakan
kehampaan yang ingin kita isi. Kita merasa bahwa
kita tidak akan mendapatkan apa yang kita inginkan, maka kita mulai berusaha mengisi kekosongan itu dari luar-beberapa potong kue cokelat, sepasang
sepatu baru, segelas anggur, sekeping gosip.
Apa yang dilakukan anak Anda saat perasaan hampa
muncul-merintih, menangis,
menempel pada Anda, mengambil donat
lagi dan menyantapnya? Apakah dia mengeluarkan kotak mainannya, melontarkan kata-kata
penuh kemarahan, atau mengganggu kakaknya?
Jika kita mulai
menerima bahwa tidak ada sesuatu pun dari dunia luar yang dapat menghilangkan
perasaan hampa itu, berarti kita telah berhasil menyeberangi jurang yang lebar.
Dengan kesadaran yang dapat memberi daya itu, kita dapat membimbing anak-anak
untuk percaya bahwa mereka memiliki kearifan tak terbatas di dalam diri mereka
dan sadar bahwa semua yang mereka butuhkan telah mereka miliki. Hubungan yang
mendalam dengan jiwa ini akan membimbing kita dan mendatangkan kebaikan.
Jadi, lain kali, jika Anda merasa pilu, jangan mencari sepotong kue lagi,
tetapi letakkan tangan di atas jantung Anda, istirahat sejak, bernapaslah
dalam-dalam, dan bayangkan cahaya keemasan mengisi seluruh tubuh Anda. Tanyakan
pada diri sendiri, "Apakah inti rasa lapar saya?" Lalu
dengarkan pikiran-pikiran yang bermunculan. Mungkin, yang lebih Anda inginkan
adalah penghargaan atau rasa
aman. Bagaimana Anda akan berusaha
mendapatkan semua ini? Hanya dengan menyebutkan hal-hal tersebut sering dapat
menghilangkan dambaan Anda.
Selanjutnya, saat anak Anda mulai berkeluh-kesah,
dan Anda merasa bahwa dia merasakan sesuatu yang kosong dalam dirinya, cobalah
untuk tidak menanggapi perilakunya itu dan, sebagai gantinya, anggaplah bahwa
dia sedang mendambakan kasih sayang lebih banyak. Ingatkan dia untuk
menghidupkan tombol cahaya yang dapat menyala dalam batinnya. "Pura-puralah bahwa di dalam jantungmu ada
tombol kecil. Pencet tombol itu sekarang dan rasakan cinta yang indah dan kuat
mengisi seluruh jiwamu."
Jadilah "ahli pendeteksi rasa hampa" dan tetaplah selalu mencari cara-cara yang Anda dan anak Anda dapat mengisi kehampaan itu. Cobalah
mengatakan, "Aku menyadari adanyaTuhan, sumber kebahagiaan yang berlimpah ada
dalam diriku." Ingatlah Dorothy
dalam cerita The Wizard of Oz
yang akhirnya sadar bahwa dia tidak perlu mencari jalan jauh-jauh dari dirinya
sendiri agar bisa "pulang"-kekuatan itu ada dalam dirinya sepanjang waktu.
Disadur dari buku SQ untuk Ibu, Penulis: Mimi Doe,
Penerbit KAIFA