Kekhawatiran menghalangi kita untuk maju
dengan penuh kegembiraan. Perasaan itu membuat kita hilang keseimbangan, dan
memaksa kita menguatkan cengkeraman pada isyarat positif dalam hidup kita.
Kekhawatiran terhadap anak-anak kita bisa
mewarnai pilihan, reaksi, dan niatan kita. Kita khawatir bahwa anak kita akan
jatuh, gagal mencapai apa yang diharapkan, terluka, dinilai secara keliru.
Akan tetapi, kekhawatiran kita sering
menular pada anak-anak, dan menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan pada
hasil yang positif. Dalam usaha melindungi anak agar tidak merasakan sakit, kadang-kadang kita menghalangi hubungan mereka dengan ruh yang luar biasa
indahnya yang secara spontan tercurah melalui mereka.
Kekhawatiran menghilangkan kemampuan kita
untuk mendengar petunjuk yang senantiasa tersedia. Marilah kita gantikan kekhawatiran
dengan kepercayaan dengan menciptakan pemicu mental-tombol yang bisa dipencet-saat kita
hendak menghadapi hal-hal yang menimbulkan keraguan. Tutup mata Anda dan
bayangkan sebuah tombol cahaya raksasa-merah dan berkedip-kedip. Kini,
berpura-puralah bahwa Anda mematikan tombol, dan kedip-kedip itu pun hilang;
inilah isyarat bagi Anda untuk melepaskan kekhawatiran dan dengan tenang
meyakini kekuasaan Ilahi. Jadikan ini kebiasaan, yaitu selalu memencet tombol
tersebut, saat kekhawatiran menyelinap ke dalam kesadaran Anda.
Lebih mudah untuk mengikuti
petunjuk sebagai pengawal duniawi bagi anak kita kalau kita bisa mengendalikan
kekhawatiran. Anak-anak kita menarikan tarian kehidupan mereka sendiri, dengan
bimbingan dari spirit mereka, dan tugas kita adalah dengan gembira melapangkan
jalan bagi tarian itu dan bukannya mengganggu mereka dengan kekhawatiran yang
tidak perlu. Segala sesuatu berubah, terutama anak-anak kita. Daripada
mengkhawatirkan pertumbuhan mereka, lebih baik kita merengkuhnya. Lihatlah
anak- anak Anda menapaki jalan hidup mereka dengan bimbingan dan kasih sayang
Ilahi.
Memang sulit, sebagai orangtua, untuk
berlepas tangan. Namun, kita akan merasakan kedamaian jika kita buang kekhawatiran kita dan mengetahui bahwa anak-anak mendapatkan bimbingan
yang penuh kasih sayang. Ketenangan akan selalu terasa dalam batin kita. Mari
kita ciptakan teladan bagi anak-anak kita dengan membuat batin kita selalu
tenang.
Disadur dari buku SQ untuk
Ibu, Penulis: Mimi Doe, Penerbit KAIFA