Belum lama ini, sebuah penelitian dilakukan oleh
Universitas Michigan. Mereka ingin mengetahui pengaruh uang
pada kehidupan orang. Tiga dari penemuan mereka: Apa yang paling membuat orang khawatir? Uang! Apa yang membuat orang paling bahagia? Uang! Apa yang membuat orang paling sedih? Uang!
Perasaan kita mengenai uang dan kekayaan sangat jelas,
mendalam, kuat, dan sering tidak dapat dipahami.
Seorang ayah tiga anak harus berjuang melawan setan-setan
batinnya sendiri dalam masalah uang-setan-setan yang diwariskan kepadanya oleh
ayahnya. Saat dia berusia tiga belas tahun, ayahnya bangkrut dan kehilangan
tanah pertanian yang telah dimiliki keluarganya selama beberapa generasi.
Sejalan dengan pertumbuhannya, dia terus merasakan kekhawatiran mengenai uang
dan menghindari risiko apa pun. Seorang wanita yang mengasuh dua putrinya
dibesarkan oleh neneknya sebab ibunya sendiri yang menjanda tidak mampu
membiayai mereka. Sepanjang hidupnya dia selalu ketakutan akan kehilangan kedua
putrinya akibat penghasilannya yang tidak pasti.
Kita mungkin tidak mewarisi uang, tetapi kita sesun gguhnya
mewarisi sikap terhadap uang dari keluarga kita. Mari kita ambil tanggungjawab
atas kesadaran kita menyangkut kekayaan, mentalitas kita dalam kaitan dengan
uang, agar kita dapat menghancurkan tembokyang menjauhkan kita dari
kesejahteraan. Jika kita sadar akan pengaturan keuangan kita sebelumnya, kita
dapat melakukan koreksi sekarang. Tidak hanya anak-anak kita akan mendapatkan
contoh yang lebih sehat, tetapi dengan menyadari peranan uang pada masa
kanak-kanak kita, kita akan dapat mengatasi berbagai bayangan negatif dan
ketakutan. Mari kita mulai membulatkan hati, hari ini, untuk menerima keadaan
keuangan yang bagaimanapun.
Saya berusia dua puluhan ketika seorang kawan menyampaikan
gagasan bahwa kita bisa mendapatkan semua yang kita harapkan dan kita terima.
Apa pun yang Anda bayangkan dapat terjadi dalam hidup Anda; jika percaya, Anda
dapat meraihnya. Itu merupakan kesadaran yang menyenangkan bagi saya dan selalu
menjadi keyakinan saya. Inilah kebenaran yang saya inginkan untuk menjadi
pegangan hidup anak-anak saya. Saya telah melihat sendiri betapa lancarnya
hidup saya jika saya dengan sabar dan konsisten berfokus pada impian dan
bayangan saya. Sa/a ingin, anak-anak saya mengalami hal itu pula, dalam
hubungan mereka dengan kekayaan dan dalam segala segi kehidupan mereka.
Uang hanyalah energi. Jika kita berani membayangkan
kekayaan bagi diri kita sendiri dan membimbing anak-anak kita menjalankan
kebiasaan mental yang sama ini, kita dapat mengarahkan hidup menuju
impian kita. Kita dapat merancang sendiri keadaan keuangan keluarga dan
menerima kekayaan dengan penuh kegembiraan.
Biarkan energi uang mengalir dalam diri Anda dan
selanjutnya mengalir kembali dengan penuh kasih sayang ke dunia. Anak-anak Anda
belajar dari mengamati Anda.
Disadur dari buku SQ untuk
Ibu, Penulis: Mimi Doe, Penerbit KAIFA