6. Berangkatlah
dengan Riang
Artinya, tidak ada "upacara perpisahan" yang berlama-lama antara
Ibu dan si kecil. Tak perlu dengan pelukan atau ciuman yang lama serta bujukan
agar si anak tabah. Jangan katakan kepada anak, misalnya, "Tidak usah cemas, Nak.
Tidak ada sesuatu yang bakal terjadi sama kamu."
Jika si kecil menangkap nada kecemasan pada orang tuanya,
mentalnya pun bisa ikut mengkeret. Ia akan berpikir, mungkin di sekolah memang
ada sesuatu yang mencemaskan. Berikan
ciuman atau pelukan yang cepat, dan senyuman ceria. Katakan kepadanya kapan Ibu
akan kembali menjemputnya.
7. Tinggalkan
Tanpa Sembunyi
Meski tampaknya lebih mudah meninggalkan anak secara diam-diam
saat ia sedang bermain, jangan lakukan hal ini. Jika ia tahu bahwa Ibu
tiba-tiba "menghilang", ia dapat merasa sangat cemas. Biarkan anak tahu bahwa
Ibu akan meninggalkannya. Cukup beri lambaian tangan dan ucapan, "Ibu kerja
dulu ya!" lalu pergilah dengan tenang.
8. Beri Cap Lisptik
Anak-anak pra-sekolah biasanya bisa ditenangkan dengan melihat
bekas lipstik ibunya. Berikan ciuman pada tangannya sehingga ia dapat selalu melihatnya.
Lisptik tidak mudah dihapus, sehingga bisa menjadi pengingat yang tahan lama
bagi anak.
9. Bawakan Foto
atau Mainan
Foto kecil orang tua, atau foto Ibu sedang di kantor yang
ditempelkan di tas sekolah atau loker juga akan membuat si kecil merasa nyaman.
Dengan melihat foto, si anak tidak akan merasa bahwa Ibu menghilang darinya. Dengan si Teddy, Pooh, atau mainan lain kesayangannya, anak juga akan merasa punya teman saat ia kesepian
atau cemas.
10. Rencanakan
Penyambutan
Sebaiknya, Ibu jangan sekadar mengedrop anak di sekolah. Saat
mengantarnya, rencanakanlah supaya guru atau petugas
sekolah menyambut Anda berdua. Ini akan menurunkan ketegangan si anak, dan
sebagai transisi bahwa sekarang ia hendak masuk ke lingkungan sekolah. Umumnya guru atau pihak pengelola dengan senang hati melakukan hal
ini.
Disadur dari buku Mengendalikan Si Kecil -
editor Deni Karsana - Wyeth Nutritionals