Sebenarnya, hampir tiap anak
punya ingatan yang amat baik. Karenanya, bila anak Anda sering lupa pada
hal-hal yang sepele, mungkin ada alasan di balik itu. Misalnya, anak yang sering
lupa tugas-tugasnya, ternyata punya orang tua yang terlalu ketat mengontrol
tingkah lakunya. Sebaliknya, anak juga bisa jadi pelupa karena orang tua yang
terlalu permisif. Serba boleh, tak pernah melarang.
Ada pula anak-anak yang "sudah dari sananya" pelupa
kelas berat, alias linglung. Mereka nantinya,
atas kemauan sendiri, bisa saja menjadi "
profesor
linglung" atau "
seniman linglung".
Anak- anak ini seolah tidak pernah melihat dunia secara logis, linier, dan
tahap demi tahap.
Kebanyakan orang tua agaknya tidak ingin menjadikan
anaknya jenius atau punya kreativitas artistik gemilang dengan membiarkan
mereka lupa yang lainnya. Karena setiap anak nantinya -termasuk Mozart abad ke-21 sekalipun- harus memiliki fungsi dalam dunia
nyata, mereka pun tetap harus ingat gosok gigi, mandi, ganti pakaian, tidak menanggalkan sepatu di
tengah jalan, dan sebagainya.
Terlepas berat tidaknya "
penyakit lupa" si kecil, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda
lakukan untuk meningkatkan daya ingatnya.
1.
Hari-hari
Terjadwal
Tidak perlu mengubah rumah Anda menjadi "kamp
militer" atau terus-menerus menempel jadwal harian di pintu kamar anak. Cukup
dengan menyediakan makanan pada waktu yang teratur, menyuruh anak pergi tidur
pada waktu yang sama tiap malam, dan memastikan pekerjaan rumah atau tugas sekolabnya dilakukan pada
waktu yang sama tiap sore dan malam hari. Jika setiap
hari dijadwal dengan baik, kebanyakan anak akan mampu berkonsentrasi pada
pernik-pernik kehidupan mereka -kunci rumah, sepatu, sepeda, dan pita rambut-
yang sering salah tempat dan dilupakan.
2.
Isyarat Visual
Anak yang masih sangat kecil belum punya gagasan
bahwa mereka butuh mengingat sesuatu. Yang mereka tahu hanyalah melakukan
sesuatu. Nah, cobalah tempatkan isyarat-isyarat visual pada "jalur" pergerakan
mereka sehari-hari. Ini bisa memancing mereka mengingat sesuatu. Dengan
demikian, peluang mereka untuk tidak lupa sangat besar. Misalnya si kecil
selalu lupa membawa tas sekolahnya. Bila Anda ingin ia
tidak lupa lagi, gantunglah tas itu di belakang pintu
keluar rumah. Setiap akan pergi sekolah ia bisa melihatnya. Jangan pindahkan
tas itu untuk beberapa lama sampai kegiatan ini dilakukan secara teratur. Pada
akhirnya, ini akan jadi kebiasaan yang mendarah daging.
3.
Penghargaan
Sekali anak ingat membawa tasnya, kunci lemari,
atau apa saja yang Anda pesan untuk tidak dilupakan, pujilah. Biarkan ia tahu,
Anda merasa senang. Ucapan, "Wah, kamu ingat!" disertai tepukan hangat dan
senyuman lebar jauh lebih efektif untuk mempertahankan daya ingatnya ketimbang
puluhan peringatan yang diteriakkan ke telinga yang tuli. Bila Anda mencintai
si kecil dan memintanya melakukan sesuatu sesuai usia mereka, anak akan
melakukan apa saja yang mereka mampu buat menyenangkan Anda. Anak senantiasa
butuh perhatian. Bila mereka bisa mendapatkannya dengan mengingat sesuatu,
mereka akan lebih senang mengingat-ingat.
4.
Buang "Muatan"
Negatif
Anak-anak lebih senang mengingat sesuatu jika
dikemas dalam suara yang lembut dan positif. Hal-hal yang membuat senang akan
mereka ingat. Sebaliknya hal-hal yang menyebalkan, dilupakan. Bila Anda
menyuruh si kecil tidur sambil marah- marah, ia mungkin tidak bisa mencerna
kata-kata Anda. Yang ia dengar cuma kemarahan dan nada kebencian. Mungkin ia
juga dihantui pikiran bahwa Anda tidak menyukainya. Jadi jelaslah, bila ada
.hal penting dan tidak boleh dilupakan anak, tegaskan saja. Jika ada yang
serius, katakan dengan serius pula. Tapi, jangan menakut-nakuti anak dengan
"gaya serius" ini. Misalnya, "Hei, kalau lupa menyimpan kunci rumah, kamu nggak
bisa masuk. Terus, penculik akan bawa kamu pergi!" Anak hanya akan mengingat
bahwa penculik akan membawanya.
5.
Latihan
Mengingat
Latihan juga amat penting. Misalnya, ajak si kecil
keluar rumah dan tunjukkanlah padanya kunci pintu dan keset yang ada di depan
pintu. Perlihatkan bagaimana Anda menyimpan kunci di bawah keset. Lalu suruhlah
ia berlatih: ambil kunci di bawah keset, buka pintu, dan mengembalikan lagi
kunci ke bawah keset. Jangan lupa memberi pujian bila anak
sukses menyelesaikan tugasnya. Latihan semacam ini
akan menumbuhkan kepekaan untuk mengingat. •
Disadur dari buku Mengendalikan Si Kecil - editor Deni Karsana -
Wyeth Nutritionals