Menenangkan Bayi Menangis

Jum'at, 13 November 2009 08:57 WIB | 6.564 kali
Menenangkan Bayi Menangis Tidak ada satu hal pun yang bisa menghindarkan ibu baru dari rasa bingung dan sedih saat mendengar lengking tangis bayi. Jadi jika Anda sendiri sampai ingin ikut menangis bersama si kecil, bertahanlah. Kami punya panduan yang bisa membantu Anda memahami arti tangisan si kecil. Dan kami punya banyak tip dari pakar dan orang tua untuk menenangkan si kecil-sesegera mungkin.

Mengapa bayi menangis

Lapar.
Jika sudah dua jam sejak Anda terakhir memberinya makan, bayi Anda mungkin merasa lapar. Tanda pasti: Dia akan membuka dan menutup mulutnya (mengecap) atau mulai menghisap jemarinya.

Lelah.
Jika Anda melihat si kecil mulai diam, terlihat bosan dengan mainannnya, sering kali mengusap mata, atau menguap berulang kali, ini mungkin saatnya tidur siang.

Tidak nyaman.
Tangisannya akan mendadak dan melengking, sering kali diikuti oleh raungan dan jeda untuk diam sesaat. “Anak Anda kelihatan seperti ia kehabisan nafas,” ujar Ken Lyons, M.D., dokter anak di Children’s Memorial Hospital di Chicago.

Bosan.
Apakah bayi Anda sudah duduk manis di kursinya selama 20 menit saat Anda sedang berbicara di telepon? Ia mungkin membutuhkan Anda untuk bermain bersamanya atau diberi hal baru untuk dilihat atau disentuh.

Kesepian.
Jika bayi tertidur di gendongan Anda dan terbangun sambil menangis segera setelah Anda meletakannya di kasur bayi, ia mungkin merasa bingung. Menangis merupakan caranya untuk mengatakan bahwa ia merindukan kehangatan pelukan Anda atau keinginannya untuk Anda gendong.

Terlalu banyak stimulasi.
Apakah ada banyak orang yang sedang berusaha mencari perhatian pada bayi Anda? Apakah Anda sedang memberinya mainan yang berbunyi sambil berbicara dengannya diiringi alunan musik sebagai latar belakang? Jika dia tiba-tiba menutup mata atau memalingkan muka dan meraung, ia mungkin membutuhkan sedikit ketenangan.

Kolik.
Jika bayi Anda menangis selama tiga jam atau lebih setiap hari selama satu minggu, ia mengalami kolik. Meskipun para ahli masih belum dapat menemukan penyebab pastinya, kebanyakan dokter anak percaya bahwa kolik disebabkan oleh reflux, angin di perut, atau masalah pencernaan lainnya. Kolik umumnya terjadi saat anak berusia 3 sampai 6 minggu dan berakhir saat ia menginjak usia 3 bulan.


Teknik Menenangkan Bayi

Mengayun-ayun.
Bayi menyukai gerakan berulang, ritmis seperti mengayun, mengguncang, dan dansa. Kebanyakan ibu secara alamiah akan langsung mengayun bayinya yang sedang menangis, dan ini adalah tindakan yang tepat- gerakan berayun terasa serupa dengan gerakan yang dirasakan bayi di dalam rahim, ujar Harvey Karp, M.D., dewan penasihat Parents dan pencipta buku serta DVD The Happiest Baby on the Block. Cara lain memanfaatkan gerakan untuk menenangkan bayi: letakkan bayi di kursi bayi, kursi goyang, atau kereta bayi;taruh ia di car seat dan ajak berkendara; atau letakkan bayi di pangkuan sementara Anda duduk di kursi exercise ball (bola besar yang digunakan sebagai bagian alat olahraga), dan pegang ia dengan kuat sementara Anda melambung perlahan di bola.

Buat suara berisik teratur.
Rahim Anda adalah ruang yang sangat berisik. “Menirukan suara ritmis yang didengar bayi saat berada di dalam kandungan dapat membantu menenangkannya,” ujar Dr. Karp. Suara berisik pelan apapun bisa Anda manfaatkan, seperti suara penyedot debu, hair dryer, radio statis, filter udara atau bunyi AC. Anda juga bisa mendekap erat si kecil sambil mendesis keras.

Perdengarkan musik lembut.
Ada alasan mengapa lagu nina bobo selalu dinyanyikan dari generasi ke generasi. “Bayi Anda paling mengenali suara Anda dan senang mendegarnya,” ujar Rosanne Locriccio Barnum, pendiri Chicago’s Musical Magic, kelas musik interaktif untuk bayi dan batita. Nyanyikan lagu nina bobo klasik atau lagu karangan Anda sendiri. Anda juga bisa mencoba memasang CD lagu yang lembut dan menenangkan.

Selimuti rapat.
Membedong bayi terasa serupa dengan kenyamanan di rahim yang sempit dan mampu menenangkan kebanyakan bayi. Pastikan selimut yang Anda pakai cukup besar untuk membedong seluruh tubuhnya. Jika Anda kesulitan dengan teknik membedong, beli kantung tidur bayi yang sudah dilengkapi oleh instruksi penggunaan. Ingat untuk selalu memeriksa bayi selang beberapa waktu demi memastikan bahwa si kecil tidak kegerahan.

Pijat.
Usap lembut kulit bayi dan tepuk, remas dan gulingkan ia (perlahan tentu saja). Gunakan minyak esensial yang menenangkan seperti lavender jika bayi Anda menyukainya.
Biarkan ia menghisap. Empeng paling alamiah bagi bayi adalah payudara Anda. Tapi jika bayi sudah cukup banyak minum ASI, tenangkan ia dengan empeng, mainan yang bisa di gigit, atau tangan Anda yang sudah dibersihkan.

Cari kipas angin.
Hembusan angin perlahan adalah cara hebat (dan sering terlupakan) untuk mengalihkan perhatian bayi, ujar Dr. Lyons. Pasang kipas angin kecil portable di kereta bayi, atau siapkan di tas bayi. Jika rumah Anda memiliki kipas angin di dinding (atau Anda tahu café favorit Anda memilikinya), maka Anda beruntung: Bayi sangat terpesona melihat putaran kipas angin.

Ganti posisi. Kadang kala, yang dibutuhkan hanyalah sedikit perubahan posisi dari cara yang biasa Anda lakukan saat menggendongnya. Kebanyakan bayi senang digendong di satu sisi, karena seperti inilah posisi mereka saat mengambang di rahim. Coba posisi yang berbeda dari posisi seperti biasa ia menyusu: Hadapkan si kecil kearah depan, tahan kepalanya dengan tangan Anda sementara kakinya bersentuhan dengan bagian dalam siku Anda. Ayun atau goyang perlahan untuk memberi efek menenangkan. Kebanyakan Ayah bisa menggendong seperti memegang bola rugby, dimana dibutuhkan kekuatan tangan yang prima tapi ajaibnya sangat efektif menenangkanbayi yang rewel. Tidurkan bayi dengan posisi perutnya pada lengan Anda, tangan dan kakinya menjuntai bebas, dan kepalanya dimiringkan, menghadap ke muka di telapak tangan Anda.


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Anak Marah, Atasi dengan Cara Ini
Selasa, 01 November 2016 16:27 WIB
Mengenalkan Allah pada Anak dengan Cara Sederhana
Selasa, 11 Oktober 2016 10:50 WIB
Ukhti Mau Mahar Apa?
Senin, 10 Oktober 2016 11:18 WIB