Pro – Kontra Pendidikan Inklusif
Berbeda dengan di negara-negara maju, keberadaan pendidikan inkludif masih menimbulkan kontroversi. Masing-masing pihak, baik yang pro maupun yang kontra tentu memiliki dasar pertimbangan sendiri.
Argumen para pendukung konsep pendidikan inklusif mengajukan argumen antara lain sebagai berikut:
Sedangkan pihak yang kontra terhadap pendidikan inklusif pun memiliki argumen berbeda.
Lepas dari pro-kontra di atas, sekolah-sekolah yang mengaku menerapkan pendidikan inklusif harus memenuhi 5 (lima) karakteristik, yaitu:
1. Menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang hangat, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan.
2. Memerlukan perubahaan pelaksanaan kurikulum secara mendasar karena kelas lebih heterogen.
3. Menyiapkan dan mendorong guru untuk mengajar secara interaktif
4. Selalu mendorong guru dan kelas untuk menghapus segala hambatan yang berkaitan dengan isolasi profesi
5. Melibatkan orang tua secara bermakna dalam proses perencanaan
Jadi, keputusan apakah anda akan menyekolahkan anak di pendidikan inklusif atau tidak, kembali lagi pada masing-masing orang tua. Fitri Ariyanti, Psi pun menambahkan, ”Ada beberapa guide sebelum memutuskan. Pilih lah sekolah yang bener-bener siap untuk sistem inklusif tersebut. Diantaranya, sekolah harus menyediakan seorang pedagog”.