Pada talkshow tadi pagi di Radio Sonora saya membahas tema yang menarik yang diilustrasikan dalam cerita klasik "Kekuatan Baik dan Kekuatan Jahat". Perumpamaan ini sangat sederhana yang mewakili penggambaran cinta dan benci. Kita semua memiliki kedua perasaan itu. Dan keduanya seolah berlomba saling mengalahkan setiap harinya. Kekuatan mana yang menang, akan terpancar dari sikap dan perilaku kita.
Dalam cerita itu seorang kakek menasihati cucunya yang sedang "ngambek" pada ibunya. Menurut sang kakek, di dalam setiap diri manusia, ada dua ekor kekuatan yang hidup di dalamnya. Satu kekuatan baik dan satu lagi kekuatan jahat. Mereka setiap hari berkelahi. Kekuatan yang menang adalah kekuatan yang dipelihara, dididik, dan dilatih dengan baik. Nah, tentu kita tak menghendaki kekuatan jahat yang selalu menang.
Mungkin karena begitu menyentuhnya cerita tersebut, sampai ada pembaca yang menanyakan, bagaimana ia bisa mendapatkan rekaman cerita itu dalam bentuk CD. Namun, dari 9 CD Audio-book yang sudah saya terbitkan, belum ada yang memuat cerita itu. Mudah-mudahan tidak lama lagi AW Publishing bisa merilis CD Audio-book berikutnya yang memuat cerita menarik ini.
Netter yang Luar Biasa!
Selain yang menanyakan rekaman audionya, sejumlah pendengar bertanya seputar cinta-benci itu dalam konteks yang luas. Bahkan di antaranya mengemukakan sesuatu yangaktual. Misalnya mengenai ketidakpahamannya kenapa begitu mudahnya orang melakukan kekerasan yang belakangan sering terjadi. Seolah tak ada lagi sikap toleransi, tak ada lagi rasa saling menghormati, tak ada lagi rasa cinta yang melekat pada mereka sehingga kekerasan menjadi solusi terakhirnya.
Tetapi ada juga pendengar yang bertanya mengenai kebingungannya memutuskan suatu hal yang pribadi. Ia bekerja di sebuah klinik/rumah sakit kecil yang pemiliknya sangat baik pada kedua orangtuanya. Tetapi di luar itu, ia berkeinginan membina karier di tempat lain. Jika ia memaksakan diri pindah dari klinik itu, ia khawatir hal ini akan mengganggu hubungan orangtuanya dengan sang pemilik klinik. Namun jika ia tetap bertahan, ia akan kehilangan kesempatan mengembangkan karier untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu, yang kritis, aktual, bahkan terkadang sangat pribadi itu, memang menjadi pertanyaan rutin saat saya talkshow. Jumlah penelepon atau pengirim SMS juga sangat banyak, bahkan sampai ratusan dalam waktu yang relatif pendek, satu jam. Nah, bagi teman-teman yang ingin berpartisipasi, silakan dengarkan talkshow saya setiap Senin pagi pukul 07.00-08.00 WIB di jaringan radio Sonora yang juga bisa didengar di 16 stasiun radio lainnya di 14 kota di Indonesia dan juga dapat didengar melalui Indovision Channel 506, live streaming Kompas.com, dan live streaming AndrieWongso.com. Sampai jumpa di talkshow Senin depan!
Salam sukses luar biasa!!