Percikan Api

Andrie Wongso | Kamis, 18 Oktober 2007 16:08 WIB | 5.339 kali
Percikan Api Dikisahkan seorang pemuda miskin, demi memenuhi panggilan kerja yang mendesak dan sesegera mungkin, dia harus menempuh perjalanan cukup jauh ke luar kota. Dia tahu, mobil tua yang dimiliki sebenarnya tidak layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, tetapi keadaan memaksa, sehingga akhirnya diputuskan tetap berangkat dengan mobil tua tersebut.


Di tengah perjalanan yang sepi, senja berselimut kegelapan tiba diiringi hujan yang turun dengan deras. Tiba-tiba yang dikuatirkan terjadi juga, setelah beberapa kali terbatuk-batuk, mesin mobil akhirnya mati. Segala usaha yang serba terbatas telah dilakukan, tetapi sia-sia belaka, mobil tetap diam. Dikelilingi kegelapan malam, hujan dan badai terasa semakin tidak bersahabat. Selama beberapa jam tidak ada mobil yang melintas, si pemuda hanya bisa duduk termenung di dalam mobil meratapi nasibnya.

Tiba-tiba.... sekilas terlihat melalui kaca spion, sorotan lampu mobil mendekat dan berhenti di belakang mobil si pemuda. Diselimuti perasaan takut tetapi lebih pada rasa gembira, si pemuda melihat pengendara mobil turun mendatangi jendela mobilnya. Karena cuaca sangat gelap, hampir-hampir wajah si pengendara tidak terlihat dengan jelas.
"Mesin mobil saya mati!" serunya sambil menurunkan kaca jendela mobil. Kemudian orang yang tidak dikenal itu melangkah ke depan mobil dan membuka tutup mesin, mengulurkan tangannya dan entah apa yang dilakukan, tidak lama kemudian dia memberi isyarat agar memutar kunci kontak. Alangkah terkejut dan mengherankan, mesin mobil hidup!
Masih dengan rasa keheranan, si pemuda berseru: "Saya tadinya kuatir, jangan-jangan mobil saya mogok untuk terakhir kalinya".
Orang tidak dikenal itupun menjawab dengan tegas "Setiap mobil paling sedikit akan hidup sekali lagi bila diberi perhatian yang semestinya".
Tiba-tiba angin mereda, hujan berubah rintik-rintik.

Orang asing itu melanjutkankan perkataannya : " Prinsip yang sama juga berlaku bagi manusia. Selama masih ada sedikit percikan api, belum terlambat bagi seorang manusia untuk membuat awal yang baru ".
si pemuda tergesa-gesa mengucapkan banyak terima kasih dan segera meneruskan sisa perjalanannya dan tiba ditempat yang dituju dengan selamat.

Para pembaca yang bahagia,
Memang, begitu penting sebuah percikan api untuk bisa menghidupkan mobil, demikian pula di dalam kehidupan manusia, percikan api bisa diartikan sebagai semangat, hasrat, niat atau tekad.

Bagi setiap manusia, siapapun dia, bagaimanapun keadaannya, selama masih mempunyai percikan api yang berbentuk TEKAD, maka tiada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru! Kebangkitan baru! Dan menciptakan kesuksesan baru!


TEKAD YANG KUAT

Bagi saya sendiri yang lahir di keluarga miskin, yang hanya mengenyam pendidikan formal kelas 6 SD pun tidak lulus, (SDTT sekolah dasar tidak tamat), sungguh tidak mudah untuk berjuang dan keluar sebagai pemenang!
Begitu pentingnya kekuatan TEKAD atau percikan api bagi saya!
Tanpa TEKAD YANG KUAT untuk mengubah nasib dengan berjuang mati-matian, tidak mungkin nasib bisa saya ubah dan meraih kesuksesan seperti hari ini..

Dengan bersyukur atas keberhasilan yang telah saya raih, saya bertekad untuk tetap belajar, berjuang! Berjuang dan belajar lagi!! Dan membagi semangat pada setiap orang yang membutuhkan agar bisa memiliki kekayaan mental dan sama-sama meraih kesuksesan untuk kehidupan yang lebih bernilai.

Salam sukses luar biasa!!

Success is My Right!
Andrie Wongso



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Doa yang Paling Sering Diucapkan Rasulullah
Kamis, 24 November 2016 10:25 WIB
Jika Anda Begini, Istri Anda Bakal Demen
Kamis, 13 Oktober 2016 10:52 WIB
Tinggi Ilmu Namun Rendah Hati
Rabu, 28 September 2016 10:29 WIB
Empat Amalan Surga Dalam Satu Hari
Selasa, 20 September 2016 14:21 WIB