Saat kita mendapat peluang besar-menantang, ada satu kekuatan dalam diri yang menghentikan kita untuk menangkap peluang itu. Ya. Kekuatan yang berlawanan arah. Kekuatan yang menghambat diri kita untuk bertindak dan sukses. Itu adalah kekuatan yang muncul karena kita mengucapkan satu kata, dan satu kata itu dalam Bahasa Inggris hanyalah tiga huruf: But...tapi. Pernah kita mengatakan itu? (walau hanya dalam hati). Kalau saya! Ya selalu mengatakan itu, sebelum menulis feature ini.
Sebenarnya peluang itu bagus, tapi saya belum siap memulainya, saya akan memulainya jika saya sudah siap.
Yah... tapi.
TAPI, kata yang memiliki kekuatan besar untuk menghentikan saya dan Anda untuk meraih sukses dan hidup mulia.
TAPI adalah negasi yang selalu berlawanan dengan kata sebelumnya. Peluang bagus adalah posistif namun setelah ditambah kata
TAPI akan menjadi negatif, yang menghentikan kita. Biasanya alasan apapun yang keluar setelah kata TAPI, hanyalah alasan untuk menghentikan saya dan Anda.
Dalam buku, The Devil Only Know on World, James Skinner, Mark Victor Hansen and Roice Kruger. Dalam buku itu dituliskan:
Setan itu Cuma tahu satu kata:
Tapi aku belum cukup tua
Tapi aku masih bocah
Tapi aku tidak terkenal
Tapi aku bukan lulusan universitas
Tapi aku belum cukup pengalaman
Tapi Aku belum cukup uang
Tapi kau terlalu sibuk
Tapi aku tidak tampan
Tapi kau tidak cantik
Tapi aku terlalu banyak pesaing
Tapi sudah ada yang melakukannya
Tapi bosku tidak setuju denganku
Tapi ekonomi sedang buruk
Tapi, itu terlalu sulit
Tapi ini sudah terlambat
Berhenti mendengarkannya sebelum terlambat
Bagaimana dengan saya dan Anda, masih menggunakan kata
TAPI untuk sesuatu yang positif.
Berhentilah,
TAPI jangan hanya berhenti mendengarnya,
TAPI berhenti juga mengucapkannya.
Dalam hati! Ya, sekalipun dalam hati.
BERHENTILAH.
Karena sebenarnya perkataan dalam hati saya dan Anda yang benar-benar menghentikan kita. Kita bisa saja tidak mengatakan di mulut tapi di hati. Bahkan di mulut berkata positif. Namun saat hati masih mengatakannya, kita tak akan terhentikan.
Kekuatan ini muncul karena kita betah di zona nyaman atau karena saya dan Anda malas. Serius dan jangan tersinggung, saya harus menyebutkan penyakitnya dengan sangat jelas. Agar kita dapat mengobatinya. Kekuatan ini juga benar-benar bisa muncul karena godaan setan. Misalnya saat panggilan dakwah menghampiri kita...
Dakwah memang panggilan mulia dan suatu kewajiban,
TAPI akhlak saya sendiri masih harus diperbaiki.
Kata
TAPI, kemudian alasan yang mengikutinya biasanya memang sebuah pembenaran dan sebuah pembelaan diri agar tidak disalahkan (padahal tetap salah). Yang pasti adalah benar atau salah alasan saya dan Anda tetap saja kita berhenti untuk mengerjakan sesuatu yang baik atau meraih kesuksesan.
TAPI bisakah digunakan untuk memberdayakan?
Kata
TAPI memiliki kekuatan negasi, bisa digunakan untuk membangkitkan kekuatan positif? Tentu saja bisa, saya dan Anda bisa saja menggunakan kata
TAPI untuk hal negatif supaya berubah menjadi positif. Ini yang dipegang oleh para juara.
Meskipun saya sudah capek berlatih,
TAPI saya tetap berlatih untuk meraih hal yang maksimal Meskipun bisnis ini sudah banyak yang menjalankan,
TAPI saya akan buat perbedaan
Meskipun banyak yang menghujat,
TAPI saya tetap berdakwah karena ini adalah perintah Allah
Meskipun saya sudah tua,
TAPI saya tetap punya semangat
Meskipun saya sudah terlambat,
TAPI saya tetap melakukan dari pada tidak.
Meskipun ini sulit,
TAPI saya akan tetap melakukan
Meskipun saya jelek,
TAPI saya adalah makhluk mulia ciptaan Allah
Meskipun di pesantren capek, banyak tugas,
TAPI saya tetap bertahan dan sabar
Saya dan Anda lihat kekuatan dari kata tersebut? Ya, kata
TAPI ternyata hanya netral-netral saja, yang penting bagaimana kita menggunakan kata itu. Apakah untuk menghentikan diri sendiri atau menjadi kekuatan yang memberdayakan.
Kesimpulan:
Konsepnya sederhana, kata
TAPI memiliki makna negasi (membalikkan). Jika sesuatu yang positif jangan gunakan
TAPI. Untuk sesuatu yang negatif pakai TAPI untuk menjadikannya postif dan memberdayakan.
Coba kita renungkan berbagai tujuan yang belum tercapai dan kita raih, pasti ada sesuatu yang menghentikannya, coba selidiki apa yang ada dalam hati dan pikiran kita, mulailah dengan mengingat kembali kapan kita menggunakan kata
TAPI yang menghentikan kita.
Setelah itu cobalah menggunakan kata
TAPI untuk menjadikan kekuatan dan memberdayakan. Lalu, kita dapat merubah kekuatan negatif menjadi kekuatan positif, maka lanjutkan dengan kekuatan membangkitkan kekuatan dari dalam diri, caranya:
Cara membangkitkan kekuatan positif dari dalam:
Pikiran positif, sangat penting dalam setiap jengkal hidup kita. Sebab semua bermula dari pikiran saya dan Anda. Karena saya dan Anda adalah apa yang ada dalam pikiran. Jika kita berfikir bisa, maka kita pasti bisa. Tentu saja, sebagai muslim kita menambahkan dengan kata Insya Allah. Jika saya berfikir bisa, Insya Allah bisa.
Disadur: Kisah-kisah Ajaib Pengubah Hidup, Ustadz Amrin Ali Hasan