Cobaan Hidup Itu Mulia
Oleh abatasa pada Senin, 09 September 2013 08:41 WIB
Sungguh luar biasa kekokohan pribadi dan kekuatan mental para nabi yang
pernah hidup jauh sebelum keberadaan kita di dunia ini. Mereka bisa
bertahan dari gencarnya gelombang cobaan hidup. Keyakinan akan kekuatan
Sang Maha Pencipta membuat dirinya semakin yakin bahwa sesulit apapun
cobaan arus kehidupan akan selalu ada jalan keluar dengan ijin Allah.
Kemurnian dan kesucian hati yang dimilikinya membuat nya menjadi seorang
kekasih Tuhan yang mengakibatkan doanya selalu dikabulkan oleh Nya.
Mulai dari perjuangan Nabi Adam yang di hempaskan dari surga menuju ke alam dunia dimana harus merasakan sulit dan perihnya kehidupan. Rasanya berbeda dengan ketika berada di dalam surga yang semuanya terasa indah, mudah dan kenikmatan yang tiada tara nya. Apalagi nabi Adam juga di pisahkan jarak yang sangat jauh dari kekasihnya Siti Hawa. Setelah mengalami perjalanan lika-liku perjuangan melawan kesulitan kesulitan hidup sampai akhirnya mereka bertemu kembali dan mendapatkan kebahagiaan nya kembali di dunia.
Sampai ketika lahir seorang Nabi junjungan umat muslim yaitu Nabi Muhammad SAW yang berjuang melawan kejamnya orang-orang sekitar yang menolak akan adanya agama Allah yang lurus. Dengan kegigihan usaha-usaha nya beliau memulai perjalanan dakwah hanya berawal dari segelintir orang saja.
Merasa tidak aman kehadirannya di Mekah, nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah atas perintah Allah.
Disana mulai banyak orang yang memeluk agama Allah dan pengikut Nabi pun bertambah banyak. Sampai kemudian pasukan Nabi Muhammad memutuskan untuk berperang dengan pasukan Mekah. Secara rasional pasukan Muslim tak kan sanggup melawan pasuklan Mekah yang jumlahnya hampir berkali-kali lipat dengan jumlah pasukan muslim namun atas ijin Allah pertempuran itu bisa dimenangkan oleh pasukan muslim sehingga kemudian pasukan muslim menguasai mekah. Tidak hanya sampai di situ pasukan muslim dengan semangatnya yang membara bisa menggenggam Eropa, negara-negara di Afrika, juga Asia timur dan tenggara. Subhanallah!!!
Dari perjalanan para Nabi di atas bisa di ambil sebuah hikmah bahwa untuk menuju sebuah keberhasilan hidup harus melalui serangkaian proses cobaan hidup yang menyakitkan. Ketika kita berhasil mengalahkan kesulitan-kesulitan hidup maka akan sangat terbuka satu pintu untuk mencapai keberhasilan. Cobaan hidup itu akan menempa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika semua kesulitan-kesulitan hidup itu berhasil maka akan datanglah sebuah keberhasilan.
Persis yang di bilang Albert Einstien, "Sebenarnya manusia bisa saja mencapai kesuksesannya jika mereka tidak menyerah akan keadaan". Artinya selama kita hidup di dunia ini pasti akan menemui cobaan dan kesulitan-kesulitan hidup. Yang membedakan adalah manusia yang pantang menyerah dan manusia yang gagal. Ketika berhasil melewati semuanya dengan mulus dengan ijin Nya Insya Allah sukses akan segera datang. Bagi ku "keberhasilan adalah ketika kita telah melewati rangkaian kesulitan-kesulitan hidup". Sukses itu bukan sesuatu yang instan juga bukan pula sebuah keberuntungan semata. Marilah untuk terus bersemangat mengejar cita-cita dan impian sobat-sobat semua. Yakinlah ada Allah yang akan mendorong teman-teman dari belakang. Teruslah berusaha, berdoa dan jangan pernah menyerah.
Mulai dari perjuangan Nabi Adam yang di hempaskan dari surga menuju ke alam dunia dimana harus merasakan sulit dan perihnya kehidupan. Rasanya berbeda dengan ketika berada di dalam surga yang semuanya terasa indah, mudah dan kenikmatan yang tiada tara nya. Apalagi nabi Adam juga di pisahkan jarak yang sangat jauh dari kekasihnya Siti Hawa. Setelah mengalami perjalanan lika-liku perjuangan melawan kesulitan kesulitan hidup sampai akhirnya mereka bertemu kembali dan mendapatkan kebahagiaan nya kembali di dunia.
Sampai ketika lahir seorang Nabi junjungan umat muslim yaitu Nabi Muhammad SAW yang berjuang melawan kejamnya orang-orang sekitar yang menolak akan adanya agama Allah yang lurus. Dengan kegigihan usaha-usaha nya beliau memulai perjalanan dakwah hanya berawal dari segelintir orang saja.
Merasa tidak aman kehadirannya di Mekah, nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah atas perintah Allah.
Disana mulai banyak orang yang memeluk agama Allah dan pengikut Nabi pun bertambah banyak. Sampai kemudian pasukan Nabi Muhammad memutuskan untuk berperang dengan pasukan Mekah. Secara rasional pasukan Muslim tak kan sanggup melawan pasuklan Mekah yang jumlahnya hampir berkali-kali lipat dengan jumlah pasukan muslim namun atas ijin Allah pertempuran itu bisa dimenangkan oleh pasukan muslim sehingga kemudian pasukan muslim menguasai mekah. Tidak hanya sampai di situ pasukan muslim dengan semangatnya yang membara bisa menggenggam Eropa, negara-negara di Afrika, juga Asia timur dan tenggara. Subhanallah!!!
Dari perjalanan para Nabi di atas bisa di ambil sebuah hikmah bahwa untuk menuju sebuah keberhasilan hidup harus melalui serangkaian proses cobaan hidup yang menyakitkan. Ketika kita berhasil mengalahkan kesulitan-kesulitan hidup maka akan sangat terbuka satu pintu untuk mencapai keberhasilan. Cobaan hidup itu akan menempa kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ketika semua kesulitan-kesulitan hidup itu berhasil maka akan datanglah sebuah keberhasilan.
Persis yang di bilang Albert Einstien, "Sebenarnya manusia bisa saja mencapai kesuksesannya jika mereka tidak menyerah akan keadaan". Artinya selama kita hidup di dunia ini pasti akan menemui cobaan dan kesulitan-kesulitan hidup. Yang membedakan adalah manusia yang pantang menyerah dan manusia yang gagal. Ketika berhasil melewati semuanya dengan mulus dengan ijin Nya Insya Allah sukses akan segera datang. Bagi ku "keberhasilan adalah ketika kita telah melewati rangkaian kesulitan-kesulitan hidup". Sukses itu bukan sesuatu yang instan juga bukan pula sebuah keberuntungan semata. Marilah untuk terus bersemangat mengejar cita-cita dan impian sobat-sobat semua. Yakinlah ada Allah yang akan mendorong teman-teman dari belakang. Teruslah berusaha, berdoa dan jangan pernah menyerah.