Gaungologi

Kamis, 07 Mei 2009 11:23 WIB | 6.297 kali
Gaungologi
Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tindakan menyesatkan atau disesatkan, menjerumuskan atau dijerumuskan, mendzolimi atau di dzolimi, membodohi atau dibodohi. Jadi Gaungologi adalah, kita berteriak dan hasil teriakan kita akan memantul ke diri kita juga.

Setiap diri kita harus bersungguh-sungguh untuk tidak menyesatkan orang lain dalam kehidupan ini, tapi hidup juga harus punya ilmu agar tidak mudah disesatkan oleh orang lain. Biasanya, gaungologi akan muncul pada orang-orang yang suka menyesatkan, suatu ketika akan disesatkan juga oleh orang lain.

Setiap diri kita harus bersungguh-sungguh untuk tidak menjerumuskan orang lain dalam kehidupan ini, tapi hidup juga harus cerdik agar tidak mudah dijerumuskan oleh orang lain. Biasanya, gaungologi akan muncul pada orang-orang yang suka menjerumuskan, suatu ketika akan dijerumuskan juga oleh orang lain.

Setiap diri kita harus bersungguh-sungguh untuk tidak mendzolimi orang lain dalam kehidupan ini, tapi hidup juga harus berhati-hati agar tidak mudah diszolimi oleh orang lain. Biasanya, gaungologi akan muncul pada orang-orang yang suka mendzolimi, suatu ketika akan didzolimi juga oleh orang lain.

Setiap diri kita harus bersungguh-sungguh untuk tidak membodohi orang lain dalam kehidupan ini, tapi hidup juga harus menjadi pintar yang benar, agar tidak mudah dibodohi oleh orang lain. Biasanya, gaungologi akan muncul pada orang-orang yang suka membodohi, suatu ketika akan dibodohi oleh orang lain.

Sahabat

Jadi, konsep kehidupan kita tidak boleh terfokus pada pemikiran mengapa orang-orang menyesatkan kita, menjerumuskan kita, mendzolimi kita, membodohi kita. Tetapi, mari sekuat tenaga untuk tidak menyesatkan orang lain, menjerumuskan orang lain, mendzolimi orang lain dan membodohi orang lain. Termasuk yang harus diwaspadai adalah prilaku menyesatkan, menjerumuskan, mendzolimi, dan membodohi orang lain, karena kekurangan keilmuan kita, sehingga tidak menyadarinya.

Karena keilmuan stratejik kita sangat kurang dan tidak mau mengupgrade keilmuan, akhirnya kita tidak sadar kalau prilaku kita banyak merugikan orang lain. Gaungologinya bisa menjadi kita sering disesatkan, dijerumuskan, didzolomi dan juga dibodohi bertahun-tahun, tetap saja tidak sadar diri.

Jadi kawan, kita harus bersungguh-sungguh menjadikan kehidupan lingkungan kita selamat, agar gaongologi kehidupan kita juga selamat. Kalau kita sudah berusaha sungguh-sungguh berbuat baik kepada banyak orang dan masih saja ada orang yang menyulitkan kehidupan kita, maka tidak perlu gentar. Selama kita sudah bersungguh-sungguh berbuat baik, dan masih banyak yang tidak berbuat baik, disinilah salah satu modal kita, yaitu doa terkabul. Maka, doakan kebaikan terhadap diri kita dan orang yang menyulitkan kita.

Berani hadapai tantangan saling terselamatkan dalam gaongolongi !!! Atau lebih memilih orang lain tidak selamat dan diri kita tidak selamat, yang akhirnya berdampak kita juga tidak selamat. Bagaimana pendapat sahabat ???



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB