Anakku
pada Kamis, 15 Januari 2009 19:03 WIB
Seorang anak kelas satu SD yang sedang mengikuti ulangan Ilmu Pengetahuan Sosial, mendapat pertanyaan :”Gambar disamping mewujudkan kasih sayang seorang ……. (a) Pembantu; (b) Ibu; (c) Ayah, dengan mantabnya anak menjawab “Pembantu”.
Hasil ulangan secara keseluruhan, anak ini mendapat nilai sangat bagus yaitu 8.3 (delapan koma tiga), namun dari hasil pemikiran kasih sayang anak itu, saya tidak tahu, orang tuanya mendapat nilai berapa yeach, semoga menjadi pembelajaran bagi kita bersama.
Ada empat tipe keluarga kita dalam kehidupan;
Pertama, bapak dan ibu sangat perhatian terhadap anak-anaknya, walaupun kedua orang tua sangat sibuk dengan segala aktivitas dan anak-anak juga sangat perhatian kepada kedua orang tua, serta mendapat kasih sayang secara psikologis juga.
Kedua, bapak dan ibu, karena kesibukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga kurang ada waktu memperhatikan anak-anak, walaupun demikian, anak-anak tetap merasa diperhatikan kedua orang tua, sehingga anak tetap sangat kagum dengan kedua orang tuanya.
Ketiga, bapak dan ibu sangat memperhatikan perkembangan anak-anak, namun karena berlebih dalam memperhatikan, kadang-kadang menjadi terlalu disiplin dan sedikit keras. Dampaknya adalah anak-anak justru tidak mengagumi kedua orang tuanya.
Keempat, bapak dan ibu, karena kesibukan yang berlebih sehingga hanya punya sedikit waktu untuk memperhatikan perkembangan anak-anak, dampaknya adalah perkembangan anak kurang terperhatikan, dan anak lebih banyak dibesarkan serta diperhatikan secara psikologis oleh pembantunya.
Sahabat CyberMQ
Tulisan ini, hanya sebagai renungan bagi kita sebagai orang tua, karena aneka kesibukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, semoga tetap bisa instropeksi diri, agar tetap memberikan waktu khusus mengetahui perkembangan psikologis anak, sebab anak tidak cukup hanya diberi perhatian dalam bentuk kecukupan materi.
Sebab banyak diantara kita, begitu sangat dikagumi di masyarakat karena prestasinya, namun anak-anak dirumah justru takut kalau kedua orang tuanya ada dirumah. Sebab, kedua orang tua, ketika pulang kerumah, tinggal tenaga sisa, sedangkan penyakit tenaga sisa adalah tetap memberikan kasih sayang kepada anak, namun sering caranya yang salah.
Pendidikan tinggi, memang bukan jaminan kita akan bisa menyayangi anak-anak kita, sebab mendidik anak, tidak cukup dengan pendidikan tinggi yang kurang diimbangi dengan pendidikan hati yang tinggi juga. Pembantu kita, mungkin pendidikannya tidak tinggi, tapi hatinya sangat tinggi, penuh kasih sayang. Walaupun yang sangat disayangi itu, bukan anaknya sendiri.
Berani tetap sibuk dan tetap memperhatikan perkembangan anak atau anak akan tetap pandai namun dibenak mereka, pembantu yang lebih menyayanginya!!!. Bagaimana pendapat sahabat ???
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. Website http://amri.web.id http:/masamri.multiply.com e-mail : amri{at}mq{dot}