Tuhan menghendaki kita kaya (Bag 4)

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 29 Mei 2008 08:45 WIB | 3.926 kali
Tuhan menghendaki kita kaya (Bag 4)

Silaturahmi memang luar biasa. Mari kita pahami salah satu kehendak Tuhan agar kita menjadi kaya. Kali ini mengambil studi kasus yang terisnpirasi selesainya program perjalanan SJN-8,  komunitas Sepeda Jelajah Nusantara seri delapan mulai tanggal 16 Mei sampai 21 Mei 2008.

Ketika kami mengikuti program SJN-8, ada banyak hal yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah banyak kenalan baru yang sangat luar biasa. Sebagai contoh sangat sederhana yaitu (1) Panitia lokal club RUBIC-Rumbai Bicycle Club disitu ada sepuluh anggota (2) Panitia lokal MTB Payakumbuh ada tujuh orang; (3) Panitia lokal Himapeka Waradipa ada sembilan orang; (4) Panitia lokal Mapala Unand ada sebelas orang; (5) Panitia lokal Saka Wana Bakti Kerinci ada enam orang; (6) Panitia KPA Lestari Kerinci ada empat orang; (7) Panitia pusat ada sembilan orang; (8) Peserta SJN-8 sekitar enam puluh lima orang yang terdiri dari paket satu dan dua; (9) Penggembira lebih dari lima puluh orang; (10) Para pejabat pemerintah daerah mulai dari tingkat Propinsi Riau, Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Jambi dan lain sebagainya.

Belum lagi kalau dilihat asal peserta, Malaysia, Batam, Malang, Semarang, Bandung, Jakarta, Jambi, Padang, Medan, Riau dan lain sebagainya. Kemudian ditambah para mahasiswa sebagai panitia lokal dengan berbagai jurusan serta asal daerahnya. Penduduk asli dengan segala keramahannya. Para peserta dengan aneka keahlian, jabatan, serta jumlah keluarganya.

Tentunya, semua itu, bila disinergikan, akan berdampak sangat luar biasa, baik peluang bisnis, peluang menambah wawasan, peluang memahami karakter setiap orang, peluang memahami karakter diri dan lain sebagainya.

Rasanya, uang yang dikeluarkan dengan kisaran secara keseluruhan antara tiga juta rupiah, akan sangat terbayar dengan aneka pengalaman yang didapat. Apalagi, kalau kita pandai mensinergikan peluang itu, tentunya akan sangat luar biasa dampaknya.

Contoh sederhana saja, ini pengalaman pribadi lho, untuk kita-kita saja yeach dan jangan bilang-bila, walaupun tidak terlalu pandai mensinergikan hasil perjalanan ini. Secara jujur, empat hari setelah perjalanan, uang yang saya keluarkan sudah terbayar langsung, bahkan ada lebihnya juga, sebab ada peluang tertentu, setelah perjalanan itu.. Ini, baru empat hari, bagaimana kalau kita rajin menjaga jejaring yang sudah terbina, kemudian lebih dieratkan lagi, tentunya akan banyak peluang apapun, dan tidak hanya sekedar uang tentunya.

Sahabat CyberMQ

Itu ....baru yang berkaitan langsung, selama kegiatan. Bagaimana kalau diantara yang kita kenal itu, punya teman lima orang saja dari daerah berbeda, pekerjaan berbeda, pengalaman berbeda, dan teman itu nantinya juga menjadi teman kita, dampaknya tentu akan lebih dahsat lagi. Memang sich, penyakit kita banyak yang pandai mencari teman, tapi kurang pandai memeliharanya agar mendapatkan sinergi yang luar biasa.

Tapi ingat, kaya itu tidak hanya sekedar uang, kaya itu sangat luas dan tidak bertepi. Termasuk juga kaya masalah, dengan kaya masalah, kemudian kita semakin dekat dengan Sang Pencipta, insyaAllah, masalah itu sangat mengandung keberkahan.

Berani hadapi tantangan untuk memahami kehendak Tuhan, yaitu Tuhan menghendaki kita kaya? Atau kita, lebih memilih miskin selama-lamanya. Bagaimana pendaat sahabat?

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. Website http://amri.web.id e-mail : amri{at}mq{dot}


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB