Abatasa - Belajar Bersama

Sang Elang, Inspirasiku

Oleh Amri Knowledge Entreprene pada Kamis, 27 Maret 2008 09:54 WIB

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu, seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan, suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri kita. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan kehidupan dan melayukan semangat kita. Kita adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. Oleh karena itu, kita harus berubah!

Gara-gara email diatas, yaitu dari sahabat kami yang berada di Bontang Kaltim namanya pak. Soeparman, ada pengalaman pribadi, tidak terlalu bagus memang, tapi semoga bermanfaat. Terutama masalah transformasi kehidupan. Tansformasi memang menyakitkan, tapi juga menyenangkan.

Pengalaman pribadi yang menyakitkan adalah ketika saya membuat tulisan “Bersepeda adalah pekerjaan dan jadi konsultan adalah hobi” . Tulisan itu, terinspirasi oleh kebiasaan kami bersepeda dua tahun terakhir ini. Kemanapun kami pergi selalu membawa sepeda, maka banyak perusahaan-perusahaan yang membatalkan kontrak, sebab kebetulan beberapa manajer cara berpikirnya sangat analog. Mereka mensyaratkan bahwa kalau kontrak mau dilajutkan, saya tidak boleh lagi membawa sepeda. Padahal, membawa sepeda, tidak menganggu aktivitas kami sebagai konsultan. Mungkin, pemikiran para manager ini, bertahun-tahun diisi aktivitas-aktivitas prilaku analog yang monoton.

Pengalaman pribadi yang menyenangkan adalah banyak juga diantara perusahaan-perusahaan lama dan yang baru kenal, justru sangat senang saya bawa sepeda, sebab mereka berpikiran bahwa saya sebagai konsultan memang “tidak berpikir analog”, seperti tarik tambang yang menang adalah mundur bukan yang maju. Bahkan ada beberapa perusahaan, karyawan dan direktur, akhirnya membeli sepeda dan membuat hari bersepeda bersama. Ada Gubernur, Wali kota, Bupati, dan beberapa pimpinan perusahaan juga sering menilpun untuk bersepeda berdua atau kadang berempat sambil membicarakan masalah daerah atau perusahaannya. Hal ini kadang-kadang dilakukan di Bandung, daerahnya masing-masing, dan bahkan kami sama-sama belibur ditempat tertentu.

Hidup adalah pilihan, seperti elang.

Doakan saya, sahabat, semoga tetap punya komitment untuk mau transformasi sehingga mampu bertemu dengan orang-orang yang bersifat transformer, agar hidup ini semakin maju dan produktif.

Dan, semoga terhindar dari orang-orang yang seakan-akan selalu berpikir transformasi, tapi prilakunya sangat analog, salah satu buktinya, hanya gara-gara bawa sepeda, diputuskan kontrak kerja, dengan alasan menganggu pekerjaan. Padahal, justru dengan membawa sepeda, produktivitas semakin tersinergi optimal.

Sahabat CyberMQ,

Justru karena bersepeda adalah pekerjaan dan jadi konsultan adalah hobi, secara pribadi gejala asam urat menjadi hilang, daya tahan tubuh yang dulunya lemah menjadi kuat, mudah bangun pagi, semua jenis makanan terasa enak, tidur bisa nyenyak dan beberapa kebiasaan positif semakin meningkat. Dengan demikian, hobi menjadi konsultan juga semakin produktif, sebab jejaring kehidupan semakin banyak dan tersinergi.

Berani hadapi tantangan, belajar hidup seperti elang, yaitu berani membuat perubahan kalau memang ingin bertahan menghadapi kehidupan lebih panjang. Atau memilih, hidup tanpa transformasi, sehingga menjadi monoton, mati produktivitas dan membebani banyak orang!!!. Bagaimana pendapat sahabat ???

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. Website http://amri.web.id e-mail : amri{at}mq{dot}

#