Ada seorang teman, tidak terlalu cerdas, karena pendidikannya dari dulu lulus dengan nilai sekedar lulus, yaitu pas-pasan. Hal ini terjadi sampai dirinya lulus perguruan tinggi. Suatu ketika, karena ada temannya yang menjadi pimpinan sebuah bank, beliau ditawari bekerja di bank tersebut dengan gaji sangat bagus. Ketika ditawari bekerja dengan gaji sangat bagus, orang ini sadar diri. Beliau mengatakan:”Maaf, saya tidak bisa, sebab saya kurang cerdas”. Kekurangcerdasan saya ini, suatu ketika akan digeser oleh orang lain, yang lebih cerdas atau yang merasa dirinya cerdas. Kesadaran dirinya ini, menjadi tangga kesuksesan, sebab beliau memilih bekerja dengan keringat, yaitu jualan di pasar, dengan keringat bercucuran sebab tidak memelukan otak yang cerdas, tapi tenaga yang cerdas. Hasilnya, dia jauh lebih kaya dibanding dengan temennya yang kerja di bank tersebut.
Saya punya sahabat lagi, sama-sama bekerja di Arab Saudi, sahabat pertama jago bahasa inggris dan bahasa arabnya, sahabat kedua tidak bisa bahasa inggris dan juga bahasa arab, karena waktu itu tidak berkesempatan sekolah tinggi karena faktor biaya. Banyak orang menduga pasti yang bisa bahasa inggris dan arab ini akan jauh lebih sukses dibanding yang tidak bisa bahasa inggris dan bahasa arab. Namun, kenyataan yang sangat mengejutkan adalah sahabat yang bisa bahasa inggris dan arab ini, sudah 5 kali pergi ke Arab Saudi dan selalu tidak lebih dari 4 bulan sudah pulang lagi, sehingga sawah dan ladang orangtuanya habis untuk modal pergi ke Arab Saudi. Sahabat kedua yang tidak bisa bahasa inggris dan bahasa arab, sangat sadar diri, dirinya tidak tersinggung ketika majikannya marah, sebab dirinya tidak paham, dia hanya selalu memperbaiki diri. Sedangkan, sahabat pertama tidak sadar diri, setiap majikannya marah, dirinya membatah terus, tanpa memperbaiki diri.
Bangsa kita juga tidak jauh berbeda, karena sebagaian besar diantara kita tidak sadar diri, walaupun Allah swt sudah menganugerahkan kekayaan alam yang sangat berlimpah, tetap saja kita belum menjadi puncak contoh prestasi bangsa-bangsa lain secara optimal. Kita selalu merasa bahwa bangsa lain jauh lebih hebat dibanding bangsa sendiri, makanya kita selalu memaki-maki negara sendiri dan memuji-muji negara lain. Akhirnya kita lupa akan potensi yang diberikan oleh Allah swt secara berlimpah ruah ini. Bencana dimana-mana, dan setiap tahun semakin bertambah, bisa jadi karena kita juga kurang sadar diri, setiap kita kena musibah, selalu tertanam dalam diri dengan ucapan, “kita harus sabar”, tidak salah memang kita harus bersabar, karena ini perintah agama. Namun kita juga harus sadar diri, yaitu menjadi orang-orang yang tidak hanya bersabar, tapi harus juga segera bertobat dan memperbaiki diri dan lingkungan.
Sahabat CyberMQ
Sadar diri adalah kesadaran akan potensi akan dirinya, kemudian digali potensi diri itu, tanpa merasa rendah diri terhadap potensi dirinya. Bagi yang kurang cerdas, dia sadar diri, maka dirinya bisa berkelimpahan diri dengan keringatnya dan bukan otaknya, walaupun otaknya juga masih dijalankan lho he..he…
Begitu juga yang tidak bisa bahasa inggris dan bahasa arab, dirinya juga sadar diri, ketika majikannya marah, dia hanya menunjukkan dengan selalu memperbaiki diri, tanpa tersinggung, kerena juga tidak baham bahasanya. Beda dengan yang sudah mengerti bahasa inggris dan bahasa arab, kepandaiannya menjebak dirinya, energinya habis untuk membatah dan lupa memperbaiki diri.
Berani hadapi tantangan untuk sadar diri, agar bisa memperbaiki mutu kehidupan diri dan lingkungan !!! Bagaimana pendapat sahabat !!!
Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. Website http://amri.web.id e-mail : amri{at}mq{dot}