Kopinya Bung

Amri Knowledge Entreprene | Jum'at, 23 November 2007 13:57 WIB | 3.782 kali
Kopinya Bung
Beberapa bulan terakhir ini, kami dikontrak beberapa perusahaan untuk membahas “The Spiritual SMART Management. Yaitu SMART Manajemen dengan pendekatan spiritual. Salah satu diskusi yang sangat hangat adalah masalah efesiensi keuangan dengan cara menghapus lembur. Pihak karyawan protes keras dan bahkan sudah mulai terjadi ketegangan-ketegangan kecil yang tidak menutup kemungkinan seperti api dalam sekam. Pihak perusahaan, tetep dengan keputusannya, bahwa lembur ditiadakan, dan pekerjaan dipadatkan, dengan harapan profit akan menjadi penuh lonjakan.

Akhirnya, pihak perusahaan dan pihak karyawan sama-sama tidak nyaman, akhirnya ada gejala-gejala stress. Salah satu ciri sederhananya adalah, tingkat pergi ke kamar kecil semakin hari semakin padat. Padahal selama ini, sangat jarang terjadi, kamar kecil di perusahaan sampai antri. Kejadian ini, mengingatkan saya akan kisah yang sangat menarik berikut ini.

Sekelompok alumni University California of Bekeley yang kehidupannya telah mapan dalam karir dan bisnis masing-masing, berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan para eksikutif itu, tentang stess di pekerjaan, bisnis dan kehidupannya.

Profesor ini, akhirnya menawari kopi kepada mantan mahasiswanya yang sekarang sudah jadi eksikutif sukses. Professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis. Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah. Kemudian, mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuangkan sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan, semua cangkir indah dan mahal telah diambil, sekarang yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan murah harganya”.

Kemudian profesor ini melanjutkan: ”Meskipun normal bagi kalian berkeinginan hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah penyebab utama permasalahan dan stress yang kalian alami.”

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir-cangkir orang lain."

Profesor melanjutkan percakapannya lagi: "Sekarang perhatikan hal ini, kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan dan juga tidak mengganti kualitas kehidupan yang kita jalani. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."

Sahabat CyberMQ

Tuhan menyediakan kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan kita itu lebih penting dibanding pekerjaan, keuangan, dan profit kita. Jika semua itu membatasi diri kita dan mengendalikan hidup kita, berarti kita menjadi orang yang mudah diserang ketidaknyamanan dan rapuh akibat perubahan keadaan.

Pekerjaan akan datang dan pergi, penghasilan akan datang dan pergi, profitpun juga akan datang dan pergi. Namun, itu seharusnya tidak boleh merubah diri kita sebagai manusia. Pastikan diri kita mampu membuat sebanyak-banyaknya tabungan kesuksesan dalam kehidupan dan tidak boleh kenyamanan kehidupan kita mengarah ke tingkat ketidaknyamanan yaitu stress hanya gara-gara mengejar lembur bagi pihak karywan dan mengejar profit dengan cara penghematan berlebih yang dilakukan pemilik perusahaan.

Hidup adalah pilihan. Berani menghadapi tantangan, akan keyakinan bahwa hidup ini indah dan tidak boleh keindahan kehidupan ini tegores oleh lembur dan profit!!! Yang penting kopinya bung. Bagaimana pendapat sahabat ???

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. Website http://amri.web.id e-mail : amri{at}mq{dot} co{dot}id



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB