Bangkrutkah kita

Amri Knowledge Entreprene | Kamis, 07 Juni 2007 08:33 WIB | 3.441 kali
Bangkrutkah kita

Suatu ketika saya berkesempatan mengisi acara di teman-teman kontraktor pengembang perumahan dengan materi “The Spiritual Financial”, yaitu bagaimana mengelola kehidupan keuangan kita secara spiritual.

Salah satu pertanyaan yang sangat mengejutkan kami adalah “Mengapa hampir 90 %, para pengembang diakhir hidupnya menjadi bangkrut secara keuangan dan kesehatan?”

Secara pribadi, saya sangat kesulitan untuk menjawab, disebabkan oleh rasa takut kalau jawaban akan menyinggung peserta. Namun karena didesak terus untuk menjawab, maka saya menjawab dengan salah satu sisi kehidupan saja.

Kalau sahabat-sahabat pernah membaca buku “The Power Of Water”, salah satu dari analisa tentang kedasyatan air adalah air yang dipuji kristalnya sangat bagus bila dipanding dengan air yang dimaki atau di cuekin. Bahkan dalam buku itu juga dibahas bahwa makanan yang dipuji akan jauh lebih lama membusuknya bila dibanding dengan makanan yang dimaki atau dicuekin saja.

Oleh karena itu, analisa tentang air yang dipuji dan air yang dimaki, berdampak dalam bentuk kristal yang berbeda dan itu akan mempengaruhi daya kesehatan air terhadap tubuh.

Tubuh kita, lebih dari 85 % komponennya mengandung air. Apabila diri kita sebagai pengembang perumahan yang sering hanya bagus di iklan dan pamflet saja, sedangkan kenyataan lapangan sering merugikan konsumen dan bahkan banyak yang sudah membayar lunas, namun tetap tidak segera dibangun atau dibangun tidak sesuai dengan janji mutu rumah dan sekaligus mutu insfra struktur, maka siap-siap saja akan dimaki-maki oleh konsumen.

Kalau ratusan dan bahkan ribuan konsumen memaki-maki kia, sehingga mempengaruhi kristal kandungan air dalam tubuh kita, maka siap-siap saja kesehatan dan ketajaman dalam menganalisis bisnis tidak seakurat bila diri kita mendapatkan pujian dan doa dari para konsumen yang sebagian besar merasa puas karena kita memberikan lebih dibanding iklan yang dijanjikan.

Sayabat CyberMQ

Sebenarnya, tidak hanya menyangkut para pengembang perumahan saja, ini hanya merupakan studi kasus saja. Namun secara garis besar, kalau kita sering merugikan banyak orang, hasil pengamatan kami, diri kita maupun perusahaan kita lama kelamaan akan bangkrut, walaupun didalamnya terdiri dari para professional dibidangnya. Sebab kristal-kristas dalam tubuh kita mutunya sangat jelek karena mendapat makian dari banyak orang dan itu mempengaruhi kejernihan dalam berpikir dan bertindak.

Apalagi kalau kita menyadari betul dengan hadist Rasulullah Muhammad saw yang intinya adalah “Hati-hati dengan mulut orang, sebab kita tidak tahu dari mulut mana yang doanya terkabul”, atau hadist lain yang salah satu intinya adalah: “Doa orang yang terdhalimi sangat terkabul”.

Lompatan kesuksesan, salah satu faktor pentingnya adalah doa-doa dari konsumen kita, begitu juga lompatan kejatuhan, salah satu faktor utamanya adalah makian-makian dari konsumen kita.

Berani hadapi tetap menjadi pengusaha apapun namanya dan selalu bersungguh-sungguh menjadikan konsumen ceria, sehingga kita mendapat pujian dan bukan makian ??? Bagaimana pendapat sahabat.

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri{at}mq{dot} co{dot}id


Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB