Abatasa - Belajar Bersama

Senang Mempersulit

Oleh Amri Knowledge Entreprene pada Kamis, 01 Februari 2007 13:53 WIB

Banyak diantara kita, sering dihadapkan pada kesulitan-kesulitan, yang seakan-akan tanpa bertepi. Padahal sudah bersungguh-sungguh dalam menghadapi hidup ini. Kalau ini, selalu dan selalu, menghinggapi kehidupan, maka banyak hal dalam kehidupan kita yang harus segera kita audit. Salah satunya adalah, apakah sering membuat kehidupan lingkungan menjadi tidak nyaman karena prilaku kita.

Saya punya sahabat, seorang dosen, mengeluh, sudah bertahun-tahun tidak segera selesai program S-3 (doctor), karena pembimbingnya seorang professor yang sangat sulit ditemui. Sehingga dosen calon S-3 ini habis waktunya untuk mencari pembimbing yang professor itu. Namun yang sangat menarik adalah rupanya dosen calon S-3 ini, juga sebagai pembimbing mahasiswa S-1, suka mempersulit dan susah ditemui karena kesibukannya. Dan, yang lebih menarik lagi adalah:”Mengapa professor itu susah ditemui dosen calon S-3”? Rupanya beliau, sedang mengalami kesulitan ingin menjadi guru besar yang berwibawa karena banyak karya nyata. Dosen calon S-3, mahasiswa calon S-1, dan professor ini, hidupnya sama-sama sulit karena senang mempersulit.

Kalau kita keluar rumah untuk belanja, ke kantor atau jalan-jalan dengan keluarga, hampir dimana-mana banyak pemasangan “Polisi Tidur”, yaitu gundukan jalan yang diharapkan bisa memperlambat laju perjalanan kendaraan. Gara-gara polisi tidur itu, banyak pengendara sangat tidak nyaman, sebab hampir semua polisi tidur yang dibuat masyarakat setempat, tidak berstandar internasional. Gundukannya kecil memang, tapi sangat tajam dan menjengkelkan. Setelah kami berdialog kepada orang-orang yang punya hoby membuat polisi tidur, rupanya penyebabnya adalah, dirinya jengkel, sebab banyak pengendara yang kurang sopan santun, mengendarai dengan kecepatan tinggi dan menganggu keselamatan. Dan yang lebih menarik lagi, banyak kendaraan mobil atau motor yang sedikit “butut” dengan suara mesin diluar standar, ketika dihadapkan dengan polisi tidur juga diluar standar, deru mesin semakin kencang, setelah di rem, agar bisa melalui gundukan polisi tidur itu. Lengkaplah sudah kesengsaraan dan kesulitan pengendara karena polisi tidur dan begitu juga kesengsaraan dan kesulitan masyarakat karena bising deru motor dan mobil. Keduanya, sama-sama mengalami kesulitan

Seperti biasa, seorang pengusaha, mulai dari yang kelas teri sampai kelas kakap, tentunya pernah berhutang ke jejaring bisnisnya. Fenomena yang sangat menarik adalah sangat banyak diantara mereka dihadapkan pada kesulitan demi kesulitan. Setelah dilakukan penelusuran sederhana, memunculkan sebuah penemuan yang sangat unik yaitu diantara mereka sama-sama berprilaku saling mempersulit. Sesama penghutang, sama-sama senang menunda pembayaran padahal dirinya sudah sangat mampu untuk membayar. Mereka berpikir bahwa :”Ciri seorang pengusaha sukses adalah kemampuannya menunda pembayaran”. Menunda pembayaran, padahal dirinya sudah punya dana untuk melunasi, bisa menyumbat rizki kehidupannya.

Sahabat CyberMQ

Hidup ini, merupakan pilihan, kalau sering mempersulit maka pantulannya juga mendapat kesulitan. Sering mempermudah, insyaAllah pantulannya juga sering mendapat kemudahan. Jadi, kita tinggal pilih saja, yang kita suka.

Berani menetukan pilihan dalam kehidupan ini dengan cara yang benar agar mendapatkan keberkahan kebenaran!!! Bagaimana pendapat sahabat ???

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id

#