Pindah Takdir Yuk

Amri Knowledge Entreprene | Jum'at, 05 Januari 2007 13:12 WIB | 4.161 kali
Pindah Takdir Yuk

Suatu ketika Umar bin Khatab ra, mengirim beberapa orang untuk pergi ke suatu daerah tertentu. Ditengah perjalanan, rombongan tadi mendapat kabar bahwa daerah yang akan dikunjungi terjangkit penyakit yang mematikan. Informasi ini, menyebabkan rombongan terbagi menjadi dua bagian. Rombongan pertama, tetap menuju daerah yang ada penyakit mematikan dengan alasan mati dan tidak mati itu urusan Allah swt. Rombongan kedua, memutuskan untuk pindah haluan dan pergi ke daerah lain yang tidak ada penyakit mematikan.

Rombongan pertama, dengan keyakinan dan keberaniannya, akhirnya tetap pergi ke daerah yang mengandung penyakit mematikan, dan hasilnya dengan izin Allah swt, rombongan ini meninggal semua. Rombongan kedua, dengan keyakinan dan keberaniannya untuk pindah haluan yang tidak sesuai dengan tugas awal, dengan izin Allah swt, rombongan ini selamat.

Ketika rombongan kedua ini kembali ke Madinah, sebagaian penduduk mencibir karena dianggap sebagai pengecut dan bahkan beberapa anak-anak melempari batu, sebagai tanda kejengkelan atas ketidakberaniannya menghadapi takdir.

Ketika beberapa orang menghadap Umar bin Khatab dan menceriterakan kejadian itu, maka dengan pencerahan kegeniusannya beliau berkata: Orang pertama melakukan keputusan yang tepat yaitu berani menemui ajalnya dan orang kedua juga tidak salah sebab mereka berani pindah dari satu takdir ke takdir yang lain dengan izin Allah swt”.

Kisah sederhana tadi, semoga bisa mencerahkan kehidupan kita, salah satunya adalah kita harus punya keberanian yang yakin untuk pindah dari satu takdir ke takdir yang lain.

Bangsa ini juga dihadapkan pada takdir-takdir Allah swt, permasalahannya adalah seberapa berani dengan penuh keyakinan untuk pindah dari satu takdir ke takdir yang lain.

Hujan lebat yang terus menerus misalnya, bisa merupakan takdir kalau misalnya terjadi banjir dan juga longsor, namun kalau kita mempersiapkan sebelumnya insyaAllah kita akan mampu pindah ke takdir lain yaitu tidak banjir dan juga tidak longsor. Bahkan hujan lebat, justru akan menghidupkan bumi nusantara ini, dan itu salah satu tujuan Allah swt menciptakan hujan.

Kemarau panjang yang terus menerus misalnya, bisa jadi merupakan takdir kalau missal terjadi kekeringan, kekurangan air dan ditambah kebakaran disana-sini yang menyebabkan kita mengekpor asap, namun kalau kita mempersiapkan sebelumnya insyaAllah kita akan mampu pindah ke takdir lain yaitu tidak kekeringan dan juga tidak ekspor asap. Bahkan kemarau panjang, justru akan memudahkan pengembang perumahan cepat selesai, beberapa pohon buah akan mengeluarkan hasilnya dan kita akan mampu menikmati segarnya es kelapa muda dan lain sebagainya, dan itu salah satu tujuan Allah swt menciptakan kemarau.

Sahabat CyberMQ

Jadi salah satu intinya adalah Allah swt menciptakan apapun tidak ada yang sia-sia, maka marilah kita jangan sampai menyia-nyiakan ciptaan Allah. Sebab, kalau kita menyia-nyiakan ciptaan Allah dalam bentuk apapun, nanti hidup kita akan menjadi sia-sia dihadapan Allah swt.

Berani hadapi tantangan untuk selalu waspada dalam hidup ini, agar kita punya keberanian yang yakin agar Allah swt mengizikan kita untuk pindah dari satu takdir ke takdir lain dengan penuh berkah!!!. Bagaimana pendapat sahabat ???

Masrukhul Amri: Seorang Knowledge Entrepreneur-pengusaha gagasan, bertempat tinggal di hp. 0812-2329518, Aktivitas sehari-hari sebagai Konsultan Manajemen Stratejik-Alternatif dan Director The Life University; Reengineering Mindsets - Unlocking Potential Power, TIM Daarut Tauhiid Bandung, sampai sekarang mengasuh acara MQ Enlightenment di 102.7 MQ FM. Spesialis konsultasi alternatif di beberapa perusahaan nasional dan multi nasional, MBA-Main Bersama Amri di CyberMQ dan dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di Bandung dan luar Bandung. Mottonya adalah mari sama-sama belajar menjadi yang terbaik. e-mail : amri@mq.co.id



Yuk Bagikan :

Baca Juga

Gagal Yang Sukses
Selasa, 10 Desember 2013 05:17 WIB
Dunia Semakin Sempit, Hati Harus Semakin Luas
Selasa, 12 November 2013 06:04 WIB
Maafkan Aku, Ayah dan Ibu.!
Senin, 20 Mei 2013 06:13 WIB
Kesalahan Pola Hati
Kamis, 27 Mei 2010 13:41 WIB